Show simple item record

dc.contributor.authorHandoyo, Boyun
dc.date.accessioned2010-05-16T21:04:47Z
dc.date.available2010-05-16T21:04:47Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22062
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kuantitatif tentang tingkat asimetri ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) di BBAP Situbondo melalui pengamatan meristik bilateral. Ikan uji diambil dari panti pembenihan di BBAP Situbondo baik berupa ikan segar (di dalam freezer) maupun diawetkan (dengan formalin 10 %). Pada pengamatan karakter meristik bilateral jumlah totol, digunakan 350 ekor ikan kerapu tikus yang terbagi menjadi 7 kelompok ukuran (masing-masing kelompok 50 ekor) yaitu mulai dari kelompok ukuran 3-5 cm sampai 15-17 cm. Pengamatan totol ini juga dilakukan pembagian berdasarkan bagian-bagian tubuh, yaitu kepala, badan, sirip perut, sirip dada. dan ekor. Pada karakter meristik bilateral jumlah jari-jari lemah sirip dada dan jari-jari lemah sirip perut digunakan 350 ekor ikan, sedangkan pada jumlah tapis insang terluar dan jumlah tulang rusuk, dilakukan pengamatan pada 48 ekor ikan segar yang relatif besar dengan dilakukan pembedahan. Hasil penghitungan jumlah untuk masing-masing karakter meristik bilateral sebelah kanan dan kiri dibandingkan dengan menghitung nilai fluktuasi asimetrinya. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan : a) Ikan kerapu tikus (Cromileptes altivelis) di panti pembenihan BBAP Situbondo memiliki nilai fluktuasi asimetri yang belum tinggi jika dibandingkan dengan ikan budidaya lain, hal tersebut dapat dilihat dari nilai hasil perhitungan fluktuasi asimetri gabungan (overall) untuk kelima karakter meristik bilateral adalah sebesar 1,41 untuk fluktuasi asimetri bilangan (FAn) dan 1,71 untuk fluktuasi asimetri besaran (FAm). Sedangkan untuk tiga karakter meristik bilateral yaitu jari-jari lemah sirip dada, jari-jari lemah sirip perut dan jumlah tapis insang terluar didapatkan nilai FAn sebesar 1,03 dan FAm sebesar 1,28. Hal tersebut menunjukkan stabilitas perkembangan ikan kerapu tikus belum terlalu rendah yang berarti tekanan silang dalamnya belum tinggi, meskipun sudah ada tanda-tanda terjadi penurunan, b) Semakin besar ukuran ikan, maka nilai fluktuasi asimetri jumlah totolnya semakin besar juga. Sedangkan bagian tubuh ikan kerapu tikus {Cromileptes altivelis) yang memiliki nilai fluktuasi asimetri jumlah totol terbesar adalah kepala. Hal tersebut dikarenakan pada kepala terdapat banyak lekukan tubuh dan luasnya bagian atas (dorsal) yang tidak terhalangi oleh sirip punggung sebagai tempat yang paling sering terjadi pembelahan totol, c) Karakter jumlah tapis insang memiliki nilai fluktuasi asimetri yang lebih besar ( FAn sebesar 0,48 dan FAm sebesar 0,63) jika dibandingkan dengan sifat meristik bilateral yang lain, hal tersebut juga ditemukan pada ikan budidaya lain, karena begitu kompleksnya fungsi insang ikan. Sedangkan nilai fluktuasi asimetri yang terkecil terdapat pada karakter jumlah tulang rusuk ikan kerapu tikus, yaitu tidak terdapat fluktuasi asimetri (nilainya nol) hal ini dikarenakan sewaktu proses organogenesis pembentukan tulang rusuk mendapat prioritas energi dibandingkan karakter meristik bilateral lain yang diperiksa.id
dc.titleFluktuasi Asimetri Pada Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) Di Balai Budidaya Air Payau (Bbap) Situbondo, Jawa Timurid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record