Show simple item record

dc.contributor.authorBakhtiar, Andika
dc.date.accessioned2010-05-16T19:21:49Z
dc.date.available2010-05-16T19:21:49Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/22021
dc.description.abstractPenelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2001 sampai Mei 2001, di Laboratorium Nutrisi Ikan, Kolam Babakan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pemanfaatan daun sente {Aiocasia macrorrhiza (L) Schott) terfermentasi terhadap pertumbuhan ikan gurame {Oshpronemus gouramy, Lac). Penelitian ini dibagi dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pengujian. Tahap persiapan meliputi fermentasi daun sente {Aiocasia macrorrhiza (L) Schott) untuk mengetahui tebal dan lama fermentasi terbaik yang dapat meningkatkan protein daun sente {Aiocasia macrorrhiza (L) Schott) paling tinggi. Hasil fermentasi terbaik digunakan dalam pembuatan formulasi pakan. Fermentasi dengan tebal substrat 6 cm dan lama fermentasi 36 jam mampu meningkatkan protein daun sente {Aiocasia macrorrhiza (L) Schott) sampai 21,26 %. Pakan uji dibuat dalam bentuk pasta, kadar protein 32 % dan kandungan energi per gram protein (c/p rasio) 8,5 -9,37 kkal DE/gram protein. Jumlah pakan yang diberikan secara ad satiation. Sebagai sumber protein hewani yaitu tepung ikan sedangkan protein nabatinya yaitu tepung bungkil kedelai dan daun sente {Aiocasia macrorrhiza (L) Schott) terfermentasi. Tahap pengujian meliputi pemeliharaan ikan gurame yang berbobot awal rata-rata 50,5 ± 0,35 gram selama 40 hari dengan melakukan 4 kali sampling untuk mengamati laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan, retensi protein dan retensi lemak. Kepadatan ikan tiap wadah 2 ekor per akuarium. Sedangkan uji kecernaan pakan dilakukan 8 hari setelah 40 hari masa pemeliharaan dengan menggunakan ikan yang sama. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Masing-masing pakan perlakuan A, B, C, D dan E dilakukan substitusi tepung bungkil kedelai dengan daun sente {Aiocasia macrorrhiza (L) Schott) terfermentasi sebesar 0 %, 25 %, 50 %, 75 % dan 100 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara uji statistik, substitusi tepung bungkil kedelai dengan daun sente {Aiocasia macrorrhiza (L) Schott) terfermentasi yang berbeda memiliki perbedaan yang nyata terhadap retensi protein.. Retensi protein rata-rata tertinggi pada perlakuan B (66,9 %), kemudian perlakuan A (48,7 %), perlakuan C (42,7 %), Perlakuan D (33,7 %) dan terkecil pada perlakuan E (19,7 %). Sedangkan retensi lemak, secara uji statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan. Nilai kecernaan protein pakan antar perlakuan, secara uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Nilai kecernaan tertinggi pada perlakuan A (82,74 %),kemudian perlakuan B (77,43 %), perlakuan D (58,38 %), perlakuan C (54,58 %) dan terkecil perlakuan E (47,66 %). Begitu juga untuk laju pertumbuhan harian, secara uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan. Laju pertumbuhan tertinggi pada perlakuan B (1,56 %), kemudian perlakuan A (1,27 %), perlakuan D (1,08 %), perlakuan C (0,95 %) dan terkecil perlakuan E (0,59 %). Efisiensi pakan secara uji statistik juga menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan. Efisiensi pakan tertinggi pada perlakuan B (70,7 %), kemudian perlakuan A (70,0 %), perlakuan C (53,5 %), perlakuan D (46,9 %) dan terkecil perlakuan E (24,4 %). Jumlah konsumsi pakan rata-rata semua perlakuan secara uji statistik tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan daun sente terfermentasi pada pakan, tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah pakan yang dimakan. Hasil pengujian terlihat bahwa pakan terbaik adalah pakan B, yaitu dengan substitusi tepung bungkil kedelai oleh daun sente (Alocasia macrorrhiza (L) Schott) terfermentasi sebesar 25 %. Pakan B memberikan laju pertumbuhan, retensi protein, dan efisiensi pakan relatif paling tinggi dibanding pakan yang lain. Pengukuran kualitas air menunjukkan kisaran yang masih layak untuk budidaya. Kandungan oksigen terlarut lebih dari 4 mg/L, kisaran pH antara 6,2 - 7,4, suhu antara 26 - 27° C, alkalinitas antara 19 - 23,6 mg/L CaC03 dan kandungan amoniak antara 0,000214 - 0,00045 mg/L.id
dc.titlePengaruh Daun Sente {Alocasia macrorrhiza (L) Schott) Yang Difermentasi Rhizopus oligosporus Sebagai Bahan Substitusi Tepung Bungkil Kedelai Terhadap Pertumbuhan Ikan Gurame {Osphronemus gouramy, Lac.)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record