dc.description.abstract | Cabai besar (Capsicum annuum 1.) merupakan salah satu komoditas hortikultura dengan nilai ekonomis tinggi. Menurut Pennadi dan Kusandriani (1994), rendahnya produksi cabai besar di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah teknik budidaya yang belum optimal, minimnya benih bermutu, tingginya serangan hama penyakit serta faktor lingkungan yang kurang menguntungkan. Faktor yang paling berpengaruh terhadap penurunan hasil panen cabai merah adalah adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman. Menurut Koestoni (1992), serangan hama-hama pengisap Thrips parvisipinus, Myzus persicae dan Polyphagotarsonemus latus dapat menurunkan hasil panen sebanyak 40-80%, ulat Spodoptera litura dapat menyerang buah cabai dengan kerusakan sekitar ± 10%. Serangan lalat buah Bactrocera dorsalis dapat menimbulkan kerugian sekitar 12-17% (Vos, 1994). Tingginya nilai kerugian yang diakibatkan oleh serangan hama penyakit dipengaruhi oleh rendalmya informasi dan pengetahuan petani tentang hama penyakit dan ketidaktepatan dalam pengendalian hama penyakit. Selain itu, tenaga ahli yang diharapkan dapat membantu petani mengatasi masalah penyakit tanaman tidak tersedia setiap saat. | id |