Show simple item record

dc.contributor.authorPatmawaty
dc.date.accessioned2010-05-11T09:59:25Z
dc.date.available2010-05-11T09:59:25Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/19412
dc.description.abstractSeiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi, mengakibatkan konsumsi makanan olahan kedelai sebagai sumber protein nabati yang bergizi tinggi juga meningkat. Namun tingginya permintaan tersebut tidak diimbangi dengan meningkatnya produksi kedelai dalam negeri. Produksi kedelai yang terus menurun setiap tahunnya menyebabkan tingkat ketergantungan kedelai Indonesia terhadap impor cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kebutuhan bahan baku kedelai oleh industri tahu dan tempe merupakan permintaan turunan (“derived demand”) dari komoditas tersebut. Seperti yang telah dikemukakan oleh Mulyana (1996), sekitar 60 persen atau lebih total kedelai yang tersedia (“available supply”) digunakan untuk industri tahu dan tempe, dengan proporsi penggunaan kedelai oleh industri tahu sebesar 30 persen. Kenaikan harga kedelai yang mencapai 118,75 persen memberikan dampak yang cukup besar bagi industri tahu terkait dengan industri tahu memiliki skala industri kecil dan rumah tangga dengan modal yang kecil dan akses terhadap pinjaman dana juga terbatas. Kenaikan harga kedelai menyebabkan biaya produksi tahu meningkat, walaupun para pengrajin telah menaikkan harga jual tahu namun hasil penerimaan dari penjualan tahu tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Propinsi Jawa Barat, Mustofa Djamaludin, kenaikan harga kedelai impor membuat sekitar 30 persen pengrajin tahu tempe terancam mengalami kebangkrutan1 . Kondisi ini menyebabkan pengrajin tahu terancam kehilangan mata pencahariannya juga para pekerja menjadi pengangguran. Di sisi lain konsumen juga akan kesulitan dalam mendapatkan tahu sebagai bahan pangan yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan harga terjangkau. Daerah penghasil tahu tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini disebabkan karena tahu banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah penghasil tahu di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Bogor memiliki beberapa sentra industri tahu diantaranya terdapat di Kecamatan Cibungbulang, Parung dan Gunung Sindur. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor, Desa Bojong Sempu yang terletak di Kecamatan Parung merupakan sentra produksi tahu terbesar di Kabupaten Bogor. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik industri tahu di Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor; (2) Menganalisis dampak kenaikan harga kedelai terhadap keragaan industri tahu dan pendapatan yang diterima pengrajin; (3) Menganalisis kelayakan industri tahu setelah kenaikan harga kedelai. Lokasi penelitian Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor dengan pertimbangan Desa Bojong Sempu merupakan sentra industri tahu terbesar di Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2008. Jumlah responden adalah 30 pengrajin tahu dengan teknik pengambilan sampel acak. Alat analisis yang digunakan dakam penelitian ini adalah analisis pendapatan usaha, analisis rasio penerimaandan biaya (R/C), dan analisis titik impas. Karakteristik responden pengrajin tahu di Desa Bojong Sempu sebagian besar adalah berjenis kelamin laki-laki, berusia 30-39 tahun, berpendidikan tamat SD, memiliki jumlah anggota keluarga lima orang, dan telah menekuni usaha tahu selama lebih dari 15 tahun dengan alasan bahwa usaha tahu merupakan usaha yang sudah turun menurun. Industri tahu di Desa Bojong Sempu tergolong industri skala kecil dan rumah tangga dengan modal terbatas, proses produksi masih tradisional dan penggunaan peralatan yang sederhana. Industri tahu di Desa Bojong Sempu memiliki skala usaha yang kecil dengan modal terbatas sehingga pada saat terjadi kenaikan harga sebesar 92,94 persen sangat mempengaruhi kondisi usaha pengrajin tahu. Kenaikan harga kedelai menyebabkan volume produksi tahu mengalami penurunan sebesar 32,99 persen sehingga menyebabkan total penerimaan pengrajin turun sebesar 14,25 persen. Penggunaan kedelai mengalami penurunan sebesar 32,99 persen dan diikuti dengan penurunan faktor input lainnya yang besarnya berbanding lurus dengan penurunan penggunaan kedelai. Penurunan penggunaan input menyebabkan biaya tunai usaha mengalami penurunan sebesar 9,22 persen, biaya diperhitungkan mengalami penurunan sebesar 0,85 persen, dan biata total mengalami penurunan sebesar 8,47 persen. Penurunan volume produksi menyebabkan penerimaan tunai usaha mengalami penurunan 33,09 persen, penerimaan tidak tunai mengalami peningkatan sebesar 21,76 persen dan penerimaan total usaha mengalami penurunan sebesar 14,25 persen. Penurunan penerimaan total usaha yang lebih besar dari penurunan biaya usaha untuk tahu menyebabkan pendapatan yang diterima tahu mengalami penurunan sebesar 36,11 persen untuk pendapatan tunai dan 47,12 persen untuk pendapatan bersih. Nilai R/C atas biaya tunai mengalami penurunan sebesar 6,47 persen dari 1,48 pada kondisi sebelum terjadi kenaikan harga kedelai menjadi 1,39 pada kondisi setelah kenaikan harga kedelai. Nilai R/C atas biaya total mengalami penurunan sebesar 7,09 persen dari 1,36 pada kondisi sebelum kenaikan harga kedelai menjadi 1,27 setelah kenaikan harga kedelai. Usaha tahu masih dinilai layak untuk dijalankan karena nilai R/C lebih dari satu, namun penurunan nilai R/C mengindikasikan bahwa terjadi pengrajin tahu penurunan pendapatan. Hasil analisis titik impas, untuk tetap bertahan dan tidak mengalami kerugian usaha, pengrajin tahu harus meningkatkan volume produksi tahu minimal 50,3 persen dan meningkatkan penerimaan total minimal 60,54 persenid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)
dc.titleAnalisis Dampak kenaikan harga kedelai terhadap pendapatan usaha pengrajin tahu skala kecil rumah tangga (Studi kasus: Desa Bojong Sempu, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor)id


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record