dc.contributor.author | Warcito | |
dc.date.accessioned | 2010-05-10T03:48:33Z | |
dc.date.available | 2010-05-10T03:48:33Z | |
dc.date.issued | 2003 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/17660 | |
dc.description.abstract | Lahimya UU No. 8/1999 tentang Per1indungan Konsumen dan UU No. 7/1996 tentang Pangan, menjadikan tuntutan masyarakat konsumen aka" perao pemelintah dalam penyediaan produk panga" asal hewan yang Aman. Sehat. Utuh dan Halat (ASUH) kian meningkat. Rumah Pemotongan Hewsn (RPH) sebagai tempat pemprosesan dan penyediaan produk hewani memiliki peran yang strategis dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk panga" asal hewan yang ASUH. Untuk itu, penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HAeC?) menjadi pentlng karena produk yang dihasilkan memenuhi kntena ASUH. Hal ini disebabkan sistem HACC? merupakan alat untuk menilai bahaya dan menerapkan cara pengendalian ·yang berfokus pada tindakan pencegahan secara kontinyu dan didasarkan pada spesifik produk dan spesifik proses. Sedangkan produk daging ASUH belum tentu dihasilkan dan penerapan HACCP (Mukartini, 2001). | id |
dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | |
dc.title | Analisis kelayakan investasi penerapan hazard analysis critical control point (haccp) pada rumah pemotongan hewan (Studi kasus di rumah pemotongan hewan (Rph) kota Bogor) | id |