Show simple item record

dc.contributor.authorArdianti, Nadya Tanaya
dc.date.accessioned2010-05-10T02:42:21Z
dc.date.available2010-05-10T02:42:21Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/17436
dc.description.abstractPada milenium ketiga, salah satu industri utama yang berkembang di dunia adalah kepariwisataan terutama di kawasan Asia Pasifik (Tisdell, 1996). Perkembangan industri kepariwisataan diperlihatkan oleh besarnya nilai kegiatan turisme. World Tourism Organization (WTO, 2000) menyatakan bahwa pada tahun 2000, 698 juta orang berwisata ke negara asing dan menghabiskan AS$ 575 milyar, menjadikan turisme industri penghasil terbesar selain automotif, kimia, minyak dan gas serta bahan pangan. WTO juga menyatakan bahwa turisme adalah salah satu penghasil devisa terbesar bagi 83% negara dan penghasil devisa utama bagi 38% negara di dunia. Perkembangan industri kepariwisataan ditandai pergeseran orientasi dari pariwisata massal (mass tourism) menuju ke arah pariwisata alternatif (alternative tourism). Perubahan orientasi ini mengarah kepada pola wisata yang menekankan kepada aspek penghayatan dan penghargaan yang lebih pada aspek kelestarian alam, lingkungan dan budaya (enviromentally and cultural sensitivities). Indikator keberhasilan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan tidak hanya diukur dari perspektif ekonomi yaitu meningkatnya devisa dan lamanya waktu kunjungan (lenght of stay), tetapi harus dilandasi dengan kesadaran akan pentingnya pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan serta penghargaan pada nilai- nilai sosiokultural masyarakat.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University )
dc.titleNilai Ekonomi Ekoturisme Kebun Raya Bogorid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record