PENILAIAN DAUR HIDUP TERHADAP POTENSI EMISI DAN BIAYA PADA PRODUK KERIPIK NANAS DI KABUPATEN KAMPAR RIAU
Abstract
Kegiatan agroindustri diharapkan sudah mengikuti Sutainable Development Goals (SDGs) khususnya dalam sustainable consumption and production untuk mendukung visi Indonesia emas 2045. upaya untuk menghasilkan industri yang berkelanjutan memerlukan pendekatan penilaian siklus hidup yang komprehensif seperti Life Cycle Assessment (LCA) dan Life Cycle Cost (LCC). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis masukan dan luaran sesuai data inventori dari produk keripik nanas dimulai dari tahap perkebunan hingga pendistribusian, menentukan skenario perbaikan agar meminimalkan emisi, meningkatkan efisiensi, meningkatkan produktivitas dalam produksi keripik nanas agar dapat mendukung kelayakan ekspor dan daya saing produk. Berdasarkan hasil penelitian dengan unit fungsi 100 gram keripik nanas menghasilkan dampak GWP sebesar 7,04E-01 kg CO2 eq, dampak AP 2,29E-03 kg SO2 eq, dampak EP 1,42E-02 kg PO4 eq, dampak ODP 1,08E-08 kg CFC-11 eq. Hotspot pada penelitian ini adalah minyak goreng yang menyebabkan dampak eutrofikasi yang tinggi. Perbaikan pada setiap tahapan perkebunan, transportasi dan produksi mampu menurunkan dampak total sebesar GWP 53%, AP 0,3%, EP 94,5%, dan ODP 19,4%. Pada LCC, tahapan produksi merupakan penyumbang biaya terbesar, hal ini diakibatkan oleh tingginya biaya bahan baku dengan total biaya Rp16.483.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2417]
