Show simple item record

dc.contributor.advisorPriatna, Wahyu Budi
dc.contributor.authorNirmala, Nida Sukma
dc.date.accessioned2025-08-13T04:46:16Z
dc.date.available2025-08-13T04:46:16Z
dc.date.issued2025
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168938
dc.description.abstractGula kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan pertanian di Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran. Namun, perbedaan harga di tingkat produsen dan konsumen yang seringkali menyebabkan ketimpangan harga dan pendapatan yang diterima di tingkat petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi saluran pemasaran yang terlibat dalam distribusi gula kelapa, menganalisis fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh setiap pelaku, serta mengevaluasi efisiensi pemasaran pada masing-masing saluran. Sebanyak 59 petani gula kelapa dipilih secara purposive, sedangkan 28 lembaga pemasaran yang terdiri atas pedagang pengumpul kecil, pengumpul besar, dan pedagang pengecer ditentukan melalui teknik snowball sampling. Efisiensi pemasaran dianalisis menggunakan tiga indikator, yaitu marjin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya (p/C). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat pola saluran pemasaran, dan Saluran 1 merupakan saluran paling efisien. Saluran ini memiliki farmer’s share tertinggi sebesar 83,20% serta rasio keuntungan terhadap biaya tertinggi sebesar 8,48. Efisiensi pada saluran ini ditunjang oleh rantai distribusi yang lebih pendek, biaya pemasaran yang rendah, serta dukungan jaringan sosial yang kuat dalam memperluas akses pasar secara langsung ke konsumen akhir.
dc.description.abstractCoconut sugar is one of the leading agricultural commodities in Cimerak District, Pangandaran Regency. However, price disparities between producers and consumers often lead to income inequality at the farmer level. This study aims to identify the marketing channels involved in the distribution of coconut sugar, analyze the marketing functions carried out by each actor, and evaluate the marketing efficiency of each channel. A total of 59 coconut sugar farmers were selected using purposive sampling, while 28 marketing institutions including consisting of wholesalers, wholesale market retailers, and secondary market retailers, were selected through snowball sampling. Marketing efficiency was analyzed using three indicators marketing margin, farmer’s share, and the benefit cost ratio (p/C). The results show that there are four marketing channels. Channel 1 identified as the most efficient. This channel recorded the highest farmer’s share at 83.20% and the highest benefit cost ratio at 8.48. The efficiency of this channel is supported by a shorter distribution chain, lower marketing costs, and strong social networks that enhance direct market access to end consumers.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEfisiensi Pemasaran Gula Kelapa di Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaranid
dc.title.alternativeCoconut Sugar Marketing Efficiency in Cimerak District, Pangandaran Regency
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordmarketing efficiencyid
dc.subject.keywordMarketing Channelid
dc.subject.keywordFarmer’s Shareid
dc.subject.keywordCoconut Sugarid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record