Analisis Kualitas Website Balai Besar Pascapanen Bogor Dalam Meningkatkan Pelayanan Informasi Publik Menggunakan Model 2Qcv3Q
View/ Open
Date
2018Author
Budiman, Rinova
Suroso, Arif Imam
Hermadi, Irman
Metadata
Show full item recordAbstract
Saat ini kebutuhan akan informasi tidak dapat dikesampingkan, maka
teknologi informasi perlu terus dikembangkan. E-Government sebagai salah satu
implikasi teknologi dalam pemerintahan harus mengikuti perkembangan tersebut.
penyampaian informasi kepada masyarakat harus semakin baik dengan ditopang
oleh teknologi. Pemerintah Indonesia melalui kebijakannya menghibau semua
lembaga publik untuk mengimplementasikan E-Government yang salah satunya
adalah pengembangan website instansi. Sebagai lembaga publik Balai Besar
Pascapanen Bogor melaksanakan pelayanan informasi publik melalui website
http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id yang merupakan official website dari
BB-Pascapanen Bogor dan memiliki misi untuk mampu mengintegrasikan
informasi sebagai lembaga penelitian penghasil teknologi dan inovasi pascapanen
pertanian yang mendukung terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan
petani. Sesuai peraturan dan untuk memfasilitasi tujuan tersebut maka
dikembangkan sebuah website.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas website BB-Pascapanen
dengan pendekatan model 2QCV3Q. Model ini dipilih karena memiliki
pendekatan multi pihak yang melibatkan tiga aktor dalam perkembangan suatu
website yaitu pihak Instansi BB-Pascapanen Bogor (owner), pihak pengembang
web (developer) dan pihak Pengguna (User). Selain itu model 2QCV3Q memiliki
tujuh dimensi berdasarkan Ciceronian Loci dalam menganalisis website. Teknik
pengumpulan sampel yang digunakan adalah convenience sampling dengan
menyebar kuesioner kepada 88 pengguna website BB-Pascapanen yang pernah
berkorespondensi dengan pihak instansi melalui email sehingga dapat dimintai
keterangan mengenai website yang mereka kunjungi menggunakan kuesioner
yang disebar secara online. Kemudian hasilnya diolah mengunakan metode IPA
(Importance Performace Analysis) untuk menentukan tingkat kinerja dan
kepentingan. Metode in-depth interview dilakukan kepada pihak instansi dan
pihak developer untuk mengetahui kualitas website berdasarkan dimensinya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi feasibiltas merupakan dimensi
yang perlu ditingkatkan kinerjanya dari sudut pandang instansi dan developer
yaitu atribut sumber daya finansial, prasarana dan sumber daya manusia.
Sedangkan dimensi yang perlu ditingkatkan kinerjanya di mata pengguna adalah
dimensi identitas (atribut keunikan website, impressum yang jelas), konten
(atribut akurasi dan detil informasi), layanan (atribut fitur korespondensi), lokasi
(atribut ketersediaan link, alamat website mudah diingat, kemudahan mencari
dalam website, alamat pada Google Map, hotline), dan usabilitas (atribut struktur,
orientasi dan navigasi dan waktu akses, respon dan unduh).
Collections
- MT - Business [4039]
