Abnormal Return dan Volume Perdagangan Pasar Saham Di Indonesia Terkait Pemilihan Presiden 2004, 2009, 2014
View/ Open
Date
2014Author
Imelda
Siregar, Hermanto
Anggraeni, Lukytawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Pasar saham memiliki peranan yang penting bagi perekonomian Indonesia
dikarenakan berfungsi sebagai sarana pendanaan usaha bagi perusahaan yang
diperoleh dari masyarakat atau investor melalui penawaran umum perdagangan
pasar primer initial public offering (IPO). Berbagai extreme event dapat
mempengaruhi pergerakan pasar saham, sehingga menyebabkan terjadinya
fluktuasi harga saham pada pasar saham. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan penting antara kinerja pasar saham, isu-isu politik, dan ekonomi di
negara-negara yang ada di seluruh dunia. Pasar saham dikaitkan dengan konsep
pasar efisien, maka pasar saham dikatakan efisien apabila tidak memberikan
abnormal return kepada investor. Informasi yang masuk ke dalam pasar
direfleksikan secara penuh oleh pasar kepada harga-harga sahamnya, sehingga
investor tidak dapat memperoleh keuntungan di atas normal.
Isu politik yang menarik adalah peristiwa pemilihan presiden. Peristiwa
tersebut dipertimbangkan memiliki pengaruh terbesar pada pergerakan pasar
saham. Pemilihan presiden dipertimbangkan sebagai informasi yang relevan bagi
investor di pasar saham untuk membuat suatu keputusan investasi. Pemilihan
presiden di Indonesia juga merupakan peristiwa yang sangat penting, dikarenakan
negara ini menganut sistem demokrasi. Pergantian presiden diharapkan dapat
mengubah catur perekonomian Indonesia. Analisis sektoral seringkali digunakan
sebagai strategi investasi janga panjang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menguji perbedaan rata-rata abnormal return dan trading volume activity pada
saham indeks sektoral sebelum dan sesudah pemilihan presiden 2004, 2009, dan
2014.
Penelitian ini menggunakan metode event study. Parameter yang digunakan
dalam penelitian ini adalah rata-rata abnormal return dan trading volume activity.
Data dikumpulkan dari Indonesian Stock Exchange (IDX). Data tersebut yang
digunakan untuk menghitung abnormal return terdiri dari harga penutupan saham
pada indeks sektoral dan harga penutupan harian IHSG tahun 2004, 2009, dan
2014. Data yang digunakan untuk menghitung trading volume activity yaitu data
bulanan volume perdagangan tahun 2009 dan 2014 untuk masing-masing sektor
dikarenakan keterbatasan data. Harga penutupan saham indeks sektoral yang
digunakan pada penelitian ini terdiri dari 120 hari sebelum dan 30 hari sesudah
pemilihan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat bukti yang kuat adanya
perbedaan pada rata-rata abnormal return pada pasar saham di Indonesia secara
sektoral sebelum dan sesudah pemilihan presiden terutama untuk sektor
pertambangan. Hasil temuan ini mengindikasikan bahwa pemilihan presiden dapat
mempengaruhi pasar saham di Indonesia. Adanya gugatan dari pemilihan presiden
yang terakhir menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pada pasar saham di
Indonesia secara sekoral, kecuali untuk sektor keuangan sebagaimana terjadi pada sektor industri dasar dan kimia. (2) Akan tetapi, trading volume activity pada
pasar saham di Indonesia secara sektoral sebelum dan sesudah pemilihan presiden
secara statistik sama. Rendahnya transaksi pada pasar saham berpengaruh
terhadap trading volume activity dan return saham pada pasar saham di Indonesia
secara sektoral. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sektor perdagangan, jasa dan
investasi adalah sektor yang paling stabil, sebaliknya sektor pertambangan adalah
sektor yang paling tidak stabil.
Collections
- MT - Business [4039]
