Pengaruh Variabilitas Iklim Terhadap Dinamika Harga Beras Di Jakarta

Abstract

Stabilitas harga beras menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam menjaga keseimbangan pasar dan ketahanan pangan. Tujuan utama penelitian adalah menganalisis dampak variabilitas iklim terhadap harga beras dan volatilitasnya pada enam kategori kualitas beras. Metode Koefisien Variasi (CV) digunakan untuk mengukur volatilitas harga, sementara model Autoregressive Distributed Lag (ARDL) diterapkan untuk menguji hubungan jangka pendek dan panjang. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabilitas iklim lokal Jakarta secara signifikan memengaruhi dinamika harga beras dan volatilitas harga beras melalui mekanisme pasca-produksi. Pengaruh utama terjadi melalui gangguan pada distribusi tahap akhir dan risiko kualitas pada stok yang disimpan di gudang. Dampak iklim bersifat dinamis dan bergantung pada waktu; guncangan iklim saat ini cenderung meningkatkan volatilitas, sementara kondisi iklim di masa lalu sering kali bersifat menstabilkan. Temuan ini menegaskan pentingnya resiliensi rantai pasok perkotaan terhadap guncangan iklim lokal untuk perumusan kebijakan ketahanan pangan yang adaptif.

Rice price stability has become a key priority for the government in maintaining market balance and food security. The main objective of this research is to analyze the impact of climate variability on rice prices and their volatility across six quality categories. The Coefficient of Variation (CV) is used to measure price volatility, while the Autoregressive Distributed Lag (ARDL) model is applied to test short-term and long-term relationships. The analysis results indicate that local climate variability in Jakarta significantly affects the dynamics of rice prices and volatility through a post-production mechanism. The primary impact occurs through disruptions in the final-stage distribution and risks to the quality of stock stored in warehouses. The impact of climate is found to be dynamic and time-dependent; current climate shocks tend to increase volatility, whereas past climate conditions often have a stabilizing effect. This finding emphasizes the crucial role of urban supply chain resilience to local climate shocks for the formulation of adaptive food security policies.