Kinerja Keuangan Perusahaan Kelapa Sawit Setelah Penerapan Renewable Energy Directive (RED) II

Abstract

Industri kelapa sawit merupakan sektor kunci dalam perekonomian nasional Indonesia. Namun, kebijakan Renewable Energy Directive II Uni Eropa telah memberikan tekanan pada industri ini, yang berpotensi mempengaruhi kinerjanya dan penciptaan nilai. Studi ini menganalisis kinerja keuangan dan potensi ekonomi perusahaan kelapa sawit terkemuka di Indonesia, yaitu Astra Agro Lestari Tbk., Eagle High Plantations Tbk., Dharma Satya Nusantara Tbk., PP London Sumatra Indonesia Tbk., Sampoerna Agro Tbk., Salim Ivomas Pratama Tbk., Sawit Sumbermas Sarana Tbk., dan Tunas Baru Lampung Tbk. selama periode 2019–2023. Dengan menggunakan Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) sebagai alat analisis, hasil menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan ini secara konsisten menghasilkan nilai ekonomi dan pasar, menunjukkan potensi ekonomi yang berkelanjutan dari industri ini.

The palm oil industry is a key sector in Indonesia's national economy. However, the European Union's Renewable Energy Directive II has created pressure on the industry, potentially affecting its performance and value creation. This study analyzes the financial performance and economic potential of leading Indonesian palm oil companies, namely Astra Agro Lestari Tbk., Eagle High Plantations Tbk., Dharma Satya Nusantara Tbk., PP London Sumatra Indonesia Tbk., Sampoerna Agro Tbk., Salim Ivomas Pratama Tbk., Sawit Sumbermas Sarana Tbk., and Tunas Baru Lampung Tbk. during the 2019–2023 period. Using Economic Value Added (EVA) and Market Value Added (MVA) as analytical tools, the results show that most of these companies consistently generate economic and market value, indicating the industry's continued economic potential.