| dc.description.abstract | Cabai rawit merupakan komoditas strategis yang memiliki peran penting dalam sektor pertanian Indonesia. Kecamatan Bancar sebagai sentra produksi di Jawa Timur berkontribusi besar terhadap kebutuhan domestik. Namun, dalam beberapa tahun terakhir produktivitasnya menurun. Upaya peningkatan produktivitas dapat dilakukan melalui pendekatan intensifikasi, salah satunya adalah dengan menggunakan mulsa. Penelitian ini bertujuan menganalisis struktur biaya, penerimaan, dan keuntungan usahatani cabai rawit, serta menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani dalam penggunaan mulsa dan dampaknya terhadap kinerja usahatani. Metode yang digunakan adalah Propensity Score Matching (PSM) dengan 105 responden yang terdiri dari 49 petani pengguna mulsa dan 56 petani tidak menggunakan mulsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani pengguna mulsa memiliki produktivitas, penerimaan, dan keuntungan lebih tinggi meski biaya produksi juga lebih besar. Faktor-faktor seperti keanggotaan kelompok tani, luas lahan, penggunaan benih bersertifikat, dan non-farm income berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani dalam menggunakan mulsa. Secara keseluruhan, penggunaan mulsa terbukti memberikan dampak positif dan signifikan terhadap efisiensi dan kinerja usahatani cabai rawit. | |
