Efikasi Vibrio parahaemolyticus Inaktif dengan Metode Perendaman untuk Pencegahan Penyakit Vibriosis pada Udang Vaname
Abstract
Penyakit vibriosis pada udang disebabkan oleh bakteri Vibrio sp., munculnya imunitas terlatih (trained immunity) pada udang menjadikan vaksin sebagai solusi yang potensial untuk mengatasi penyakit pada udang. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas pemberian Vibrio parahaemolyticus inaktif dengan metode perendaman terhadap respons imun dan kelangsungan hidup udang vaname yang diinfeksi bakteri Vibrio parahaemolyticus. Perlakuan yang digunakan meliputi K- (kontrol negatif), K+ (kontrol positif), V3 (konsentrasi vaksin 103 CFU/ mL), V5 (konsentrasi vaksin 105 CFU/mL, V7 (konsentrasi vaksin 107 CFU/mL). Udang vaname stadia post larvae 9 (PL 9) diaklimatisasi dan pelihara selama 14 hari. Pemberian V. parahaemolyticus inaktif dilakukan dengan metode perendaman selama 120 menit, setelah 7 hari pemeliharaan dilakukan diuji tantang dengan dosis 106 CFU/mL. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan respons imun pada perlakuan V5 dengan tingkat kelangsungan hidup sebesar 94±5,29% dan nilai relative percent survival sebesar 88,46±5,09%. Vibriosis disease in shrimp is caused by Vibrio sp., the emergence of trained immunity in shrimp makes vaccines a potential solution to overcome shrimp diseases. This research aimed evaluate the effectieness of Vibrio parahaemolyticus inactive administered through immersion method on the immune response and survival of infected with Vibrio parahaemolyticus. The treatments used includ K- (negative control), K+ (positive control), V3 (vaccine concentration 103 CFU/ mL), V5 (vaccine concentration 105 CFU/ mL), and V7 (vaccine concentration 107 CFU/ mL). Whiteleg shrimp at post-larvae 9 (PL9) were acclimated for 14 days. The administration of V. parahaemolyticus inactive was carried out by immersion method for 120 minutes, after 7 days of maintenance, a challenge test was carried out with a dose {10}^6 CFU {\rm mL}^{-1}. The results showed an increase in immune response in the V5 treatment with a survival rate of 94±5.29% and a relative percent survival value of 88.46±5.09%.
Collections
- UT - Aquaculture [2188]
