| dc.description.abstract | Salah satu penunjang utama devisa perikanan Indonesia ialah industri udang yang merupakan komoditas ekspor perikanan terbesar. Nilai ekspor komoditas udang nasional pada tahun 2011 diproyeksikan mencapai US$1,01 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar US$989,7 juta. Angka tersebut setara dengan kontribusi sebesar 30,12 persen terhadap perkiraan nilai ekspor produk ikan 2011 sebesar US$3,21 miliar (Kementrian Kelautan Perikanan 2011). Industri udang Indonesia mengarah pada industri pengolahan udang dari bahan baku (raw material) menjadi produk intermediet (semi raw material). Beberapa produk yang umumnya dihasilkan ialah peeled and deveined block frozen shrimp, frozen fresh shrimp, individual quick frozen shrimp dan sebagainya. Jenis produk ini, walaupun memiliki nilai yang tinggi tetapi masih memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
PT. Indo American Seafood (PT. IAS) adalah unit bisnis PT. Indokom Samudara Persada (PT. ISP) yang baru berkembang dan masih dalam tahap pertumbuhan yang tinggi. Dengan jumlah produksi mencapai 20 ton/bulan atau setara 2.600.000 pcs/bulan, produk olahan siap saji dari PT. IAS diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi lebih secara finansial bagi group ISP. Saat ini PT. IAS mengekspor produk siap saji berupa ebi furai, tempura, ebikatsu, dan shrimp ball untuk pasar Jepang. Selain itu, PT. IAS juga menjual produk siap saji untuk pasar lokal yang di pasarkan tanpa brand. Dalam perkembangannya PT. IAS menemui banyak kendala. Fluktuasi suplai dan mutu bahan baku, rendahnya sumberdaya manusia, mekanisme pasar yang ekslusif, keterbatasan fasilitas, manajemen yang belum terorganisasi, membuat perkembangan perusahaan cenderung stagnan. Dengan permasalahan tersebut, komitmen perusahaan untuk menyajikan produk siap saji dengan mutu yang prima, harga yang terjangkau dan diterima pasar internasional sulit dicapai. Berdasarkan permasalahan tersebut, PT. IAS membutuhkan visi misi, perumusan strategi, acuan pelaksanaan kebijakan dan evaluasi kebijakan yang terarah dan sesuai untuk mencapai tujuan akhir sebagai industry
pengolahaan produk udang siap saji nasional yang berdaya saing internasional. Penelitian dilakukan di PT. Indo American Seafood, di Jl. Ir. Sutami Km 13, Bandar Lampung. Penelitian ini dilaksanakan dari Juni-Agustus 2011.
Dari hasil Focuss Group Discussion Tahap 1 diperoleh faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan PT. Indo American Seafood terdiri dari: Faktor Kekuatan dari dalam, yang meliputi; jumlah stock barang melebihi kontrak kerja; modal usaha dan investasi yang kuat; lokasi pabrik yang strategis, dukungan pasokan bahan baku dari perusahaan induk; kemudahan akses pasar Jepang; sudah memiliki izin POM untuk merek lokal. Sedangkan kekuatan dari luar yang dimiliki PT. Indo American Seafood antara lain adalah dukungan kebijakan pemerintah di tingkat nasional dan provinsi; jumlah tenaga kerja yang tersedia dalam jumlah banyak dan murah; Lampung sebagai sentra udang nasional; kompetisi pasar internasional yang tidak terlalu ketat; serta perkembangan tren gaya hidup.
Dari analisis Evaluasi Faktor Internal (IFE) diketahui bahwa faktor strategis peluang yang harus dicermati dalam pengembangan PT Indo American Seafood adalah faktor kekuatan yang memiliki nilai bobot yang tertinggi sebesar 0.04, yaitu jumlah stock barang melebihi kontrak kerja; dukungan pasokan bahan baku dari perusahaan induk; dan modal usaha dan investasi yang kust. Faktor kelemahan utama yang memiliki bobot tertinggi sebesar 0.09 adalah fluktuasi....dst. | |