Show simple item record

dc.contributor.advisorSuharjo,Budi
dc.contributor.advisorFahmi, Idqan
dc.contributor.authorManurung,Siti Mariana
dc.date.accessioned2024-12-05T06:56:21Z
dc.date.available2024-12-05T06:56:21Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159870
dc.description.abstractDalam kurun waktu terakhir pertambahan jumlah kendaraan bermotor roda empat meningkat secara drastis namun tidak diimbangi oleh peningkatan fasilitas jalan raya yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor roda empat di jalan raya secara logis akan meningkatkan peluang kecelakaan, baik diakibatkan oleh kelalaian pengemudi maupun fasilitas jalan raya yang kurang memadai. Selain itu, risiko lain yang mungkin terjadi berkaitan dengan masalah kepemilikan kendaraan bermotor adalah meningkatnya tindakan kriminal seperti pencurian dan penggelapan kendaraan bermotor, serta beberapa kejadian yang tak diharapkan lainnya. Hal ini akan mengakibatkan tingginya risiko yang ditanggung oleh pemilik kendaraan bermotor roda empat Risiko tersebut dapat terjadi kapan saja tanpa diduga dan tidak diinginkan. Kerugian yang terjadi akibat risiko tersebut dapat dialihkan kepada perusahaan asuransi dengan cara membayar premi untuk kepemilikan polis asuransi Secara umum perusahaan asuransi kerugian dapat menjual produknya langsung ke pelanggan (direct selling) maupun melalui perantara (intermediaries). Penjualan secara langsung (direct selling) mekanismenya dengan saluran penjualan langsung yaitu oleh armada penjualan (sales asuransi) baik pelanggan datang langsung ke kantor cabang asuransi atau tidak, dan melalui telpon ke kantor cabang asuransi maupun hot line service. Penjualan secara langsung juga dapat juga dilakukan dengan saluran pemasaran langsung yaitu dengan internet dan pemasaran jarak jauh misalnya dengan telemarketing. Penjualan melalui perantara (intermediaries) dapat melalui sales mobil, agen asuransi jiwa, perusahaan leasing, bank, dan perantara lainnya yang kerjasama dengan perusahaan asuransi Penelitian yang dilakukan ini, mengambil studi kasus pada perusahaan asuransi kerugian PT. Asuransi Astra Buana Cabang Bogor yang merupakan perusahaan dalam group PT. Astra Internasional Perusahaan berdiri tanggal 12 September 1956 dengan nama PT. Maskapai Asuransi Buana, dan bergabung dalam group Astra sebagai divisi Astra Financial Services di PT Astra internasional pada tahun 1981 Pada tahun 1990 berubah nama menjadi PT. Asuransi Astra Buana, yang saat ini sudah mempunyai 24 kantor cabang dan 7 kantor representatif vang menyebar di seluruh Indonesia. Produk yang diteliti adalah produk asuransi kendaraan bermotor dengan brand Garda Oto Secara khusus masalah yang dihadapi oleh PT. Asuransi Astra Buana adalah penjualan Garda Oto saat ini sangat ditentukan oleh peran..dst
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Pemasaranid
dc.titleAnalisis Strategi Direct Selling Produk Garda Oto Di Pt.Asuransi Astra Buana Cabang Bogorid
dc.subject.keywordAsuransi Kendaraan Bermotor Roda Empatid
dc.subject.keywordPt.Asuransi Astra Buanaid
dc.subject.keywordSrategi Pemasaranid
dc.subject.keywordDirect Selling Analisa Deskriptif(Tabulasi Dan Gambar)id
dc.subject.keywordAnalisa Konfirmatif-(Cluster Analysis)id
dc.subject.keywordBiplot Analysisid
dc.subject.keywordChaid Analysisid
dc.subject.keywordCorrespondence Analysisid
dc.subject.keywordAnalisa Univariate(Chi-Squate Test Dan Logit)id
dc.subject.keywordAsuransi Kendaraan Bermotor Roda Empat, PT. Asuransi Astra Buana, Strategi Pemasaran, Direct Selling, Analisa deskriptif (tabulasi & gambar), analisa konfirmatif (Cluster Analysis, Biplot Analysis, Chaid Analysis, Correspondence Analysis, analisa univariate (Chi-Square Test dan LOGIT), survey.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record