Strategi Pengembangan Usaha Pt. Industri Susu Alam Murni
Abstract
Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 206.264.595 jiwa (BPS, 2000) merupakan pasar yang potensial untuk berbagai produk makanan dan minuman, termasuk untuk industri pengolahan susu sapi. Prospek yang cukup menjanjikan di dalam industri pengolahan susu menjadikan para investor baik dari dalam maupun luar negeri tertarik menanamkan modalnya pada bidang tersebut dan bagi pemain lama cenderung ekspansif baik dari segi produksi maupun ragam produk. Jumlah perusahaan yang cukup banyak menyebabkan kondisi persaingan di dalam industri tersebut semakin ketat. Untuk itu, setiap perusahaan dituntut untuk selalu melakukan inovasi di dalam pengembangan produknya agar bisa diterima oleh konsumen dan memenangkan persaingan tersebut.
PT Industri Susu Alam Murni (ISAM) sebagai salah satu lini usaha Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) merupakan perusahaan penghasil produk susu olahan seperti susu pasteurisasi, susu sterilisasi dan yoghurt, dituntut untuk mampu memanfaatkan seluruh sumberdaya baik tangible maupun intangible yang dimiliki agar produk yang dihasilkan tersebut memiliki nilai tambah dan diterima dengan baik oleh konsumen yang akhirnya dapat bersaing baik di tingkat lokal maupun internasional sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Perumusan strategi yang tepat sangatlah dibutuhkan untuk menjamin dan menjaga kestabilan usaha serta perkembangan perusahaan ke arah yang lebih baik. Hal tersebut dapat ditunjang dengan menggali keuntungan potensial yang dihasilkan melalui strategi pengembangan usaha di PT ISAM.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan usaha di PT ISAM, merumuskan berbagai alternatif strategi bagi pengembangan usaha PT ISAM dan memilih strategi yang paling layak diimplementasikan untuk pengembangan usaha PT ISAM saat ini.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di kantor PT ISAM yang berlokasi di Jalan Prof.Dr. Soepomo, SH No. 178, Jakarta 12870, serta di pabrik PT ISAM yang berlokasi di Jalan Rumah Sakit 114, Ujung Berung, Bandung, pada bulan bulan Januari 2003 sampai dengan bulan Maret 2003. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dalam bentuk studi kasus. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling (sengaja). Jumlah kuesioner setelah ada koordinasi dengan pihak manajemen perusahaan disepakati sebanyak 2 buah berasal dari pihak operasional pabrik dan pihak direksi. Ada pun untuk kuesioner yang berasal dari responden eksternal, juga berjumlah 2 buah, pertama dari pihak Dinas Peternakan Tk.I Jawa Barat dan Dinas Koperasi Tk.I Jawa Barat.
Analisis data yang dilakukan mencakup (1) Analisis deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, data internal seperti pemasaran, personalia, produksi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen yang diterapkan pihak perusahaan. Analisis deskriptif dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum keadaan perusahaan sebagai langkah awal untuk melakukan analisis yang lebih dalam. (2) Analisis Internal-Eksternal untuk mendapatkan peluang, hambatan, kekuatan dan kelemahan organisasi. (3) Analisis SWOT untuk memperoleh berbagai rekomendasi strategi yang sesuai dengan keadaan internal dan eksternal perusahaan. (4) Analisis QSPM untuk mendapatkan strategi yang terbaik dari berbagai alternatif strategi yang direkomendasikan melalui analisis SWOT.
Pernyataan visi PT ISAM adalah : “Menyediakan produk-produk susu dengan kualitas yang terbaik, dan memiliki nilai tambah; diproses dari susu murni hasil peternak sapi perah, mengembangkan mitra usaha jangka panjang dan menyediakan fasilitas manufaktur bagi para peternak sapi perah”. Ada pun misi PT ISAM adalah : “Menjadikan produsen pilihan untuk produk-produk susu cair dalam pasar lokal serta pasar internasional”.
Apabila merujuk kepada falsafah visi dan misi, pihak perusahaan terbalik menempatkan pernyataan visi dan misinya. Berdasarkan teori yang ada, akan lebih tepat bila pernyataan visi PT ISAM berubah menjadi misi, juga sebaliknya. Terlepas dari hal tersebut, bila memperhatikan pernyataan visi PT ISAM di atas menunjukkan bahwa perusahaan cenderung memperhatikan para peternak sapi perah. Hal ini cukup beralasan sebab PT ISAM merupakan perusahaan yang dibentuk oleh Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) yang beranggotakan koperasi susu primer dan pada akhirnya beranggotakan para peternak sapi perah. Untuk pernyataan misi, yang berkeinginan hanya menjadi penghasil produk-produk susu cair, maka kemungkinan akan membatasi pengembangan usaha PT ISAM di kemudian hari.
Analisis faktor strategis eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang berasal dari lingkungan eksternal sehingga diketahui peluang yang bisa dimanfaatkan serta ancaman yang harus diantisipasi oleh sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Berdasarkan analisis ini didapatkan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh PT ISAM yaitu: kebijakan pemerintah berkenaan dengan industri pengolahan susu yang dinilai menguntungkan, perkembangan teknologi pengolahan susu, pertumbuhan penduduk yang makin meningkat, meningkatnya pemahaman masyarakat akan pentingnya susu bagi kesehatan, dan besarnya potensi pasar yang tersedia. Sedangkan ancaman yang harus diantisipasi oleh PT ISAM untuk mencapai tujuannya adalah kondisi ekonomi yang belum stabil Kondisi ekonomi yang belum stabil, adanya produk-produk substitusi, kondisi persaingan pasar dengan perusahaan sejenis, masih tingginya impor produk susu dan olahannya, dan era perdagangan pasar bebas. Hasil analisis faktor-faktor strategis eksternal PT Industri Susu Alam Murni menunjukkan bahwa total nilai yang diperoleh adalah 2,8732. Besaran nilai tersebut menggambarkan bahwa tingkat kemampuan perusahaan cukup baik dalam merespon berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal dan berada pada posisi di atas nilai rata-rata (2,5).
Faktor strategis internal merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan secara langsung, faktor tersebut perlu diketahui agar perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki serta memperbaiki kelemahan yang ada agar mampu bertahan dan berkembang di dalam industrinya. Berdasarkan analisis ini didapatkan kekuatan yang dimiliki oleh PT ISAM adalah kemudahan memperoleh bahan baku, kondisi sumberdaya manusia di bidang produksi, kualitas produk yang dihasilkan, sarana produksi (mesin) dan penunjangnya, pengalaman manajemen perusahaan, dan kemampuan teknologi produksi. Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh PT ISAM adalah jaringan distribusi produk saat ini, struktur permodalan/kondisi keuangan, sistem informasi manajemen, kinerja pemasaran produk, dan dukungan litbang untuk inovasi produk baru. Hasil analisis faktor-faktor strategis internal PT Industri Susu Alam Murni menunjukkan bahwa total nilai yang diperoleh adalah 2,6321. Besaran nilai tersebut menggambarkan bahwa tingkat kemampuan perusahaan berada pada posisi sedikit di atas rata-rata. Berarti perusahaan cukup mampu untuk memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk meminimalkan kelemahan yang ada.
Penggabungan evaluasi faktor-faktor strategis eksternal dan internal menghasilkan posisi PT Industri Susu Alam Murni dalam Matriks Internal-Eksternal di kuadran V dengan sumbu koordinat (2,6321 ; 2,8732), berada pada kondisi pertahankan dan pelihara (hold and maintain). Strategi yang umum digunakan untuk perusahaan yang berada pada posisi tersebut adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk.
Berdasarkan analisis Matriks I – E dan hasil identifikasi masing-masing faktor strategis eksternal dan internal melalui Matriks SWOT, diperoleh beberapa alternatif strategi yang sesuai untuk pengembangan usaha PT Industri Susu Alam Murni,yaitu : (1) Strategi penetrasi pasar. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar produk susu olahan PT ISAM melalui usaha-usaha pemasaran yang maksimal dan lebih gencar dari sebelumnya, seperti menambah tenaga penjualan, memperkuat jaringan distribusi dan meningkatkan promosi. (2) Strategi Pengembangan Pasar. Strategi ini dilaksanakan dengan cara memperkenalkan produk olahan susu yang dihasilkan oleh PT ISAM ke wilayah geografis baru yang belum tercakup jaringan distribusi terdahulu. (3) Strategi pengembangan produk. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk yang dihasilkan oleh PT ISAM. Selain itu juga memungkinkan untuk menghasilkan produk baru yang memiliki potensi pasar besar. (4) Strategi pengembangan kemitraan. Strategi ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan perusahaan yang memiliki sumberdaya terbatas melalui kerjasama dengan pemasok susu segar (peternak), lembaga keuangan/investor, distributor, maupun dengan perusahaan sejenis lain baik yang berada di dalam negeri atau pun luar negeri. (5) Strategi pengembangan sumberdaya manusia. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia PT ISAM. Pengembangan secara kualitas dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan, sedangkan secara kuantitas dilakukan melalui perekrutan tenaga kerja baru disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing bagian perusahaan.
Untuk menentukan strategi yang dianggap layak dan menjadi prioritas diimplementasikan di PT Industri Susu Alam Murni, dilakukan tahap keputusan (decision) dengan menggunakan QSPM. Melalui analisis QSPM akan diurutkan tingkat ketertarikan masing-masing alternatif strategi tersebut kemudian diambil alternatif strategi yang memiliki skor total tertinggi dan dianggap sebagai strategi yang paling layak untuk diimplementasikan di PT ISAM pada saat ini. Hasil analisis serta pengolahan data menggunakan matriks (QSPM) dengan pihak manajemen PT ISAM diperoleh hasil bahwa strategi yang diprioritaskan untuk diimplementasikan adalah strategi penetrasi pasar. Prioritas strategi tersebut dipilih dengan memperhitungkan tingkat kesesuaian dengan faktor-faktor strategis, yang telah diperoleh dari tahap sebelumnya.
Beberapa saran yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen PT ISAM untuk pengembangan usahanya adalah : (1) Merubah pernyataan visi menjadi misi, demikian pula merubah pernyataan misi menjadi visi, (2) PT ISAM akan lebih leluasa mengembangkan usahanya bila merubah pernyataan visinya, (3) Mengeluarkan slogan yang ditawarkan penulis, yaitu ‘MURNINYA SUSU ALAM MURNI’, (4) Implementasi strategi penetrasi pasar yang bisa dilakukan oleh PT ISAM antara lain memperkuat jaringan distribusi yang sudah ada, melakukan kegiatan promosi, menambah tenaga penjualan (sales force), dan memperbaiki kegiatan launching product.
Collections
- MT - Business [4046]
