Show simple item record

dc.contributor.advisorDjohar, Setiadi
dc.contributor.advisorNurmalina, Rita
dc.contributor.authorPramadya, Dandy
dc.date.accessioned2024-12-05T05:55:07Z
dc.date.available2024-12-05T05:55:07Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/159635
dc.description.abstractTanaman hias, termasuk bunga potong, merupakan salah satu produk hortikultura yang mempunyai prospek agribisnis cukup cerah di Indonesia. Industri bunga potong atau yang biasa dikenal dengan istilah florikultura menjadi salah satu industri yang sedang berkembang di Indonesia dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani, memperluas lapangan pekerjaan, pariwisata dan menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman (Direktorat Bina Produksi Hortikultura, 1997). Menurut Abidin (1996) pengembangan industri bunga antara lain bertujuan untuk mencapai hal sebagai berikut : 1. menjadi profit center baru bagi pemiliki usaha dan membuka lapangan kerja luas bagi berbagai tenaga kerja dari suatu bisnis yang labour intensive, 2. mendirikan berbagai usaha yang dapat membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkecimpung dalam industri bunga, 3. memanfaatkan potensi pasar dan permintaan bunga yang timbul dari dalam maupun luar negeri, 4. meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi bunga secara profesional. PT. Alam Indah Bunga Nusantara (AIBN) merupakan salah satu dari perusahaan florikultura di Indonesia. Produk utama perusahaan ini adalah krisan dan anyelir. Jika dilihat proses produksinya, terdapat pengelompokan produk dari yang menguntungkan dan yang kurang menguntungkan untuk diproduksi. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan ketidakpastian proses produksi dan kerugian dalam alokasi sumber daya yang dimiliki serta akan menurunkan keuntungan perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan peninjauan terhadap perencanaan dan penentuan komposisi produk yang tepat agar dapat diperoleh keuntungan yang optimal dan terpenuhinya permintaan pasar sesuai dengan kapasitas sumberdaya yang tersedia dalam perusahaan. Pihak manajemen harus dapat melakukan identifikasi produk yang memiliki prospek yang baik sementara itu untuk produk yang kurang menguntungkan dapat dievaluasi kembali untuk memperoleh gambaran yang tepat pada proses produksinya, hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan dengan menerapkan strategi yang paling sesuai dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Untuk itu perumusan masalah yang disusun dalam penelitian ini adalah :1). Bagaimana posisi relatif masing-masing produk saat ini dan masa depan dalam matriks portofolio, 2)Bagaimana alternatif strategi yang sebaiknya dikembangkan oleh perusahaan untuk masing-masing produk. Tujuan pelakasanaan penelitian di PT. Alam Indah Bunga Nusantara adalah : 1).Mengkaji posisi produk saat ini dan masa depan dalam matriks portofolio produk, 2).Memberikan alternatif strategi yang dapat diambil oleh perusahaan sesuai dengan posisi masing-masing produk tersebut dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui studi kasus. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka, laporan internal perusahaan, ASBINDO, dan instansi terkait lainnya.. Data dan informasi yang terkumpul diolah secara kualitatif dan kuantitatif, yang digunakan untuk memperoleh gambaran portofolio produk PT. Alam Indah Bunga Nusantara serta merekomendasikan alternatif strategi yang dapat diterapkan perusahaan. Hasil analisis portofolio produk dengan matriks GE diperoleh untuk produk krisan potong tipe standar berada pada posisi investasi dan tumbuh dengan gambaran daya tarik industri dan kekuatan bisnis tinggi (3,667;3,715). Namun di masa mendatang produk krisan potong tipe standar berada pada posisi pertumbuhan selektif. Maka alternatif strategi yang dapat direkomendasikan ke perusahaan, meliputi : 1) Menekankan pada pertumbuhan dengan lebih intensif dalam mempromosikan produk krisan potong ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru, menambah kapasitas produksi, Jaringan distribusi yang sudah terpola dengan baik dipertahankan dan diupayakan diperluas, melakukan penetrasi pasar agar dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar untuk produk bunga potong varietas tertentu yang diminati konsumen, menambah lini produk (varietas) baru yang berpotensi tingkat permintaannya tinggi, 2). Dominasi terhadap pasar yaitu dengan mempertahankan keunggulan bersaing dalam hal biaya, pelayanan, kualitas, reputasi merek dan kontinuitas produksi, hubungan dengan pasar sasaran terus dijaga, sehingga diharapkan konsumen yang ada tidak beralih ke produsen lain, produk yang ada di PT. AIBN dan merupakan produk andalan perusahaan bunga potong umumnya ditingkatkan kualitas dan kontinuitas produksinya, memperbesar pangsa pasar dengan cara mempengaruhi konsumen pesaing dengan menawarkan produk yang lebih murah dengan kualitas yang baik. 3). Melakukan maksimasi investasi (investasi diarahkan pada semua lini dari produksi (model green house yang berbentuk kubah diganti dengan model atap agar tingkat kelembapan dan pencahayaan menjadi lebih baik, areal lahan produksi diperluas, teknologi yang telah usang diganti dengan yang modern), pemasaran (meningkatkan kualitas dan tampilan kemasan, frekuensi promosi diperbanyak), litbang (kerjasama penelitian dengan beberapa institusi yang terkait dengan industri bunga potong). Sama halnya dengan krisan potong tipe standar, krisan potong tipe spray berada pada posisi investasi dan tumbuh dengan gambaran daya tarik industri dan kekuatan bisnis tinggi (3,713;3,851). Namun dimasa mendatang produk krisan potong tipe standar berada pada posisi pertumbuhan selektif. Alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan perusahaan sama dengan produk krisan potong tipe standar. Untuk produk krisan pot dan anyelir potong, berdasarkan matriks GE berada pada posisi selektif, dengan gambaran daya tarik industri dan kekuatan bisnis (3,132,3,376). Sedangkan untuk posisi produk masa mendatang, berada pada posisi pertumbuhan selektif. Maka alternatif strategi yang dapat dipertimbangkan perusahaan meliputi : 1).Melakukan spesialisasi produk (mengkonsentrasikan produksi pada produk bunga krisan pot pada varietas dan grade yang tinggi tingkat permintaannya, memfokuskan beberapa varietas bunga krisan pot dengan meningkatkan kualitas sehingga diperoleh keunggulan bersaing dibanding perusahaan lain, melakukan penetrasi pasar agar dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar untuk produk bunga potong varietas tertentu yang diminati konsumen, menambah lini produk (varietas) baru yang berpotensi tingkat permintaannya tinggi, 2). Melakukan investasi secara selektif (melakukan joint venture dengan perusahaan industri bunga potong dalam hal pengadaan bahan baku, pengembangan teknologi, penambahan areal lahan produksi di daerah lain yang potensial dan efisien dalam hal hal waktu dan biaya pendistribusian, perbaikan sarana dan fasilitas produksi, 3). Pertumbuha berdasarkan segmen pasar tertentu (Melayani pasar sasaran khususnya florist, dekorator diatas rata-rata karena mereka merupakan pembeli yang mengganggap karakteristik produk (warna, ketahanan, keunikan, jenis) sangat penting bagi operasinya. Konsumen seperti florist dan dekorator berpengetahuan luas tentang penawaran kompetitif dan siap pindah untuk mendapatkan harga dan pelayanan yang lebih baik). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa strategi yang akan dilakukan bertujuan untuk lebih meningkatkan posisi perusahaan yang ada saat ini dan mencapai target perusahaan dimana mendatang. Untuk itu, perusahaan perlu melakukan 1).Agar lebih efektif dalam menerapkan strategi marketing mix (promosi, produk, distribusi, harga). 2). Kerjasama yang telah terbina baik dengan badan-badan penilitian (BALITHI), asosiasi (ASBINDO) terus dijaga karena pengembangan bunga potong di masa depan membutuhkan informasi dan temuan-temuan baru (varietas) yang dapat dikembangkan perusahaan. 3). Diperlukan investasi yang besar berkaitan dengan penambahan areal lahan produksi, pergantian teknologi dan model green house serta perbaikan sarana dan fasilitas perusahaan. 4).Tingkat pengelolaan manajemen perlu dibenahi agar lebih efektif dan efisien dalam kegiatan operasionalnya.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titleAnalisis Portofolio Produk Pt. Alam Indah Bunga Nusantaraid
dc.subject.keywordTanaman Hiasid
dc.subject.keywordIndustri Bungan Potongid
dc.subject.keywordPt.Alam Indah Bunga Nusantaraid
dc.subject.keywordMetode Deskriptifid
dc.subject.keywordStudi Kasusid
dc.subject.keywordMatrik Geid
dc.subject.keywordid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record