Analisis Kerentanan Bencana Banjir Rob di Daerah Pesisir Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah
Date
2024Author
Claudia, Lisset
Pasaribu, Riza Aitiando
Panjaitan, James Parlindungan
Metadata
Show full item recordAbstract
Banjir rob merupakan banjir yang diakibatkan oleh pasang surut air laut, hingga
air yang pasang tersebut menggenangi daratan. Banjir rob ini dikenal sebagai banjir
genangan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah yang rentan terkena
bencana banjir rob pada tahun 2023 dan 2040 dengan model tinggi genangan di pesisir
Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang dipakai adalah dengan melihat selisih
antara elevasi permukaan tanah dengan nilai pasang surut tertinggi, kenaikan muka air
laut dan penurunan muka tanah. Hasil penelitian mendapatkan laju penurunan muka
tanah sebesar 5,37 cm/tahun, pasang tertinggi sebesar 2,23 m dan kenaikan muka air
laut sebesar 11,8 mm/tahun. Luas daerah yang terdampak di kota Pekalongan pada tahun
2023 adalah 1.508,29 ha, sedangkan untuk tahun 2040 sebesar 2.389,95 ha. Tutupan
lahan yang paling terdampak banjir rob pada tahun 2023 adalah tambak dikarenakan
paling dekat dengan pesisir dan 2040 adalah kelas pemukiman. Tidal flooding is a type of flood caused by the rise and fall of sea levels, resulting
in seawater inundating the land. This tidal flooding is also known as inundation flooding.
This study aims to map areas vulnerable to tidal flooding in 2023 and 2040, using
inundation height models along the coastal areas of Pekalongan, Jawa Tengah Province.
The method used involved analyzing the difference between ground surface elevation
and the values of the highest tide, sea level rise, and land subsidence.The study found
that the rate of land subsidence was 5.37 cm/year, the highest tide reached 2.23 m, and
the sea level rise was 11.8 mm/year. The area affected by tidal flooding in Pekalongan
City in 2023 covered 1,508.29 hectares, while in 2040, it was projected to increase to
2,389.95 hectares. The most affected land cover in 2023 was fishponds, as they were
closest to the coastline, while in 2040, residential areas were projected to be the most
affected.