| dc.description.abstract | Budidaya padi sistem konvensional dengan genangan terus menerus cenderung boros dalam penggunaan air. Sistem budidaya padi SRI (System of Rice Intensification) dan Salibu terbukti hemat air dan benih dengan panen lebih dari sekali. Meskipun demikian, produktivitas lahan dan air perlu terus ditingkatkan. Sistem FONi (Fertigator Otomatis Nirdaya) dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja FONi untuk budidaya padi SRI – Salibu dengan sistem irigasi bawah permukaan dan menentukan produktivitas lahan dan air pada sistem tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada skala lab dari April – Desember 2023 selama tiga kali masa panen dengan menggunakan 20 pot tanaman. Tinggi muka air dipertahankan pada 7 – 9 cm dari dasar polibag secara kontinu. Uji kinerja sistem FONi dengan SRI – Salibu menunjukan bahwa sistem tersebut sangat efisien dalam penggunaan air irigasi yang dapat memenuhi kebutuhan evapotranspirasi aktual (ETa) sehingga menghasilkan panen yang lebih tinggi dari sistem konvensional. Sistem ini menghasilkan panen 3 kali dengan produktivitas 2,4 ton/ha pada musim panen pertama (117 hari setelah tanam (HST)) 8,8 ton/ha pada musim kedua (177 HST) dan ketiga 4,38 ton/ha (233 HST), dengan total hasil panen 15,58 ton/ha. Hasil ini lebih besar tiga kali lipat dibandingkan dengan sistem konvensional yang hanya mencapai 5 ton/ha. Selain itu, sistem FONi SRI-Salibu ini menghasilkan produktivitas air sebesar 2,49 kg/m3, 3,32 kg/m3 dan 0,64 kg/m3 pada masa panen pertama, kedua dan ketiga dengan total 6,45 kg/m3. Hasil ini 2,7 kali lebih besar dari sistem konvensional yang hanya mencapai 2,41 kg/m3. Hasil ini menunjukkan bahwa FONi dapat diterapkan untuk budidaya padi SRI – Salibu dengan hasil lebih baik dari sistem konvensional. | |
