Strategi Manajemen Pengetahuan dalam Implementasi Advanced Manufacturing di PT XYZ
Abstract
PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di industri komponen otomotif yang telah menerapkan industri pengolahan maju (advanced manufacturing). Penerapan advanced manufacturing diharapkan mampu menghasilkan produk yang bervariasi dalam volume besar dengan efisiensi produksi dan fleksibilitasnya. Namun beberapa permasalahan terjadi dalam penerapan advanced manufacturing, salah satunya adalah menurunnya produktivitas dikarenakan line stop produksi yang disebabkan oleh faktor teknologi automation. Permasalahan juga terjadi pada proyek pengembangan produk baru dan penerapan sistem produksi Just in Time (JIT). Permasalahan-permasalahan yang terjadi ini salah satunya disebabkan karena kurangnya kapabilitas dalam menerapkan advanced manufacturing. Manajemen pengetahuan yang tepat akan dapat menjadi solusi bagi permasalahan ini.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi manajemen pengetahuan yang tepat untuk PT XYZ dalam penerapan advanced manufacturing, dengan melibatkan 4 pakar internal dan 1 pakar eksternal. Tahapan penelitian ini dimulai dengan proses assessment tingkat kematangan manajemen pengetahuan dengan menggunakan Asian Productivity Organization (APO) assessment tools. Strategi manajemen pengetahuan didapatkan dari Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan pakar internal. Penentuan strategi prioritas dilakukan dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan mempertimbangkan strategi bisnis perusahaan dan beberapa faktor yang berpengaruh.
Hasil assessment tingkat kematangan manajemen pengetahuan didapatkan bahwa perusahaan masih dalam tahap inisiatif, yang berarti perusahaan baru mengenali pentingnya manajemen pengetahuan. Dengan mengacu kepada hasil assessment ini kemudian dirumuskan beberapa alternatif strategi manajemen pengetahuan, yaitu yaitu (1) mengintegrasikan manajemen pengetahuan dengan manajemen kinerja sebagai bentuk sistem penghargaan, (2) optimalisasi teknologi informasi untuk mendukung seluruh proses manajemen pengetahuan, (3) membangun community of practice melalui sinergi dengan program jalur keahlian (expert track), dan (4) menerapkan learning review pada tiap tahapan (gate) proyek pengembangan produk atau pengembangan proses. Dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), didapatkan bahwa integrasi manajemen pengetahuan dengan manajemen kinerja sebagai strategi yang prioritas untuk dijalankan.
Penelitian ini dapat menjadi referensi dalam merumuskan strategi manajemen pengetahuan dan menetapkan strategi prioritas yang harus segera diterapkan oleh perusahaan, terutama perusahaan yang menerapkan advanced manufacturing. PT. XYZ is an automotive component manufacturer that has implemented advanced manufacturing. Advanced manufacturing implementation hopefully can result in production efficiency and flexibility. However, some problems occurred during its implementation. One of them was lower productivity caused by production line stops, which is an impact of the low capability of automation technology. Many cases occurred in product development projects and implementation of the Just in Time production system. The problems were caused by the lack of capability to implement advanced manufacturing. An effective knowledge management strategy is needed to be a solution for these problems.
This research aimed to decide on an effective knowledge management strategy to support advanced manufacturing implementation, by involving 4 internal experts and 1 external expert. This research was started by conducting a knowledge management maturity assessment using Asian Productivity Organization (APO) assessment tools. Knowledge management strategies were formulated by FGD with internal experts. The decision of strategy priority was conducted by using the Analytical Hierarchy Process (AHP) by considering enterprise business strategy and some influencing factors.
The assessment result showed that the enterprise was still on the initiation level, which means that the enterprise just considered the importance of knowledge management. An FGD was conducted to formulate some knowledge management strategies by referring to assessment results. There were 4 alternatives of knowledge management strategy as the result, (1) integrating knowledge management with performance management, (2) optimizing information technology to support the knowledge management process, (3) developing a community of practice through an expert track career path, and (4) Implement learning review during the project. By using AHP, integrating knowledge management with performance management was decided as the priority strategy.
This research can be a reference in formulating knowledge management strategy and deciding which strategy is the most priority to be executed, especially in advanced manufacturing enterprises.
Collections
- MT - Business [1570]