Show simple item record

dc.contributor.advisorBintoro, Mochamad Hasjim
dc.contributor.authorRAFIQA, NANDA AGRA
dc.date.accessioned2024-09-24T08:52:02Z
dc.date.available2024-09-24T08:52:02Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/158807
dc.description.abstractTebu rawa (Hanguana malayana) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dijumpai di ekosistem habitat terestrial dan lahan basah. Masyarakat menganggap bahwa tebu rawa sangat mengganggu karena pertumbuhan tebu rawa dapat menutup permukaan sungai dan menyebabkan terhambatnya transportasi air. Tebu rawa juga membuat masyarakat tidak dapat melakukan budidaya tanaman pada lahan dengan populasi tebu rawa yang tinggi. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang potensi tebu rawa sebagai bahan pakan ternak berdasarkan kandungan nutrien dan kandungan logam berat di dalamnya. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2023 – Februari 2024. Lokasi yang dijadikan sebagai tempat pengambilan sampel tebu rawa yaitu di Sungai Waldeman, Kabupaten Mappi, Papua Selatan. Analisis logam berat dilakukan di Laboratorium Pengujian, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Analisis proksimat dan analisis Van Soest dilakukan di Laboratorium Ilmu dan dan Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, IPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tebu rawa mengandung lebih dari 18% serat kasar dan NDF lebih dari 35% yang menyebabkan tebu rawa termasuk ke dalam bahan pakan berserat tinggi. Tebu rawa dapat diguanakan dan memiliki potensi sebagai bahan pakan ternak ruminansia karena memiliki kandungan nutrien yang baik dan memiliki kandungan logam berat yang rendah.
dc.description.abstractTebu rawa (Hanguana malayana) is a type of plant that is often found in terrestrial and wetland habitat ecosystems. The community considers that tebu rawa is very disturbing because the growth of tebu rawa can cover the surface of the river and cause obstruction to water transportation. Tebu rawa also makes it impossible for people to cultivate crops on land with a high tebu rawa population. This research aims to obtain information about the potential of tebu rawa as an animal feed ingredient based on its nutrient content and heavy metal content. This research was conducted on November 2023 – February 2024. Tebu rawa samples were taken in the Waldeman River, Mappi Regency, South Papua. Heavy metal analysis was carried out at the Analyses Laboratory, Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB. Proximate analysis and Van Soest analysis were carried out at the Feed Science and Technology Laboratory, Department of Nutrition and Feed Technology, Faculty of Animal science, IPB. The proximate analysis carried out included water content, ash content, crude protein, crude fiber and crude The results of the research show that tebu rawa contains more than 18% crude fiber and more than 35% Neutral Detergent Fiber which makes it classified as a high fiber feed ingredient. Tebu rawa can be used and has potential as a feed ingredient for ruminants because due to good nutrient content and low heavy metal content.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePotensi Tebu Rawa (Hanguana malayana) sebagai Bahan Pakan Ternak Berdasarkan Kandungan Nutrien dan Logam Beratid
dc.title.alternative. Potential of tebu rawa (Hanguana malayana) as an animal feed ingredient based on nutrient and heavy metal content
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordProksimatid
dc.subject.keywordserat kasarid
dc.subject.keywordNDFid
dc.subject.keywordVan Soestid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record