Analisis Tingkat Kerentanan dan Strategi Nafkah Rumahtangga Petani dalam Menghadapi Kekeringan: Kasus Desa Ridogalih, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi
Abstract
Petani Indonesia merupakan salah satu pihak yang paling rentan terhadap variabilitas iklim, terutama kekeringan, karena menyebabkan peningkatan kerentanan pada rumahtangga petani. Untuk itu, rumahtangga petani perlu melakukan suatu strategi nafkah untuk memenuhi kebutuhan selama kekeringan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kerentanan dan mengidentifikasi strategi nafkah rumahtangga petani dalam menghadapi kekeringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam dan dilanjutkan dengan pendekatan kuantitatif melalui metode kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 45 rumahtangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekeringan memberikan dampak pada kegiatan pertanian, kebutuhan pangan, air, serta kesehatan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat kerentanan rumahtangga petani dan keragaman strategi nafkah yang dilakukan oleh rumahtangga petani. Indonesian farmers are one of the parties who is the most vulnerable due to climate variability because it increases vulnerability level of their households. Therefore, livelihood strategy is needed to fulfil their needs. This research aims to measure the vulnerability level of farmers’ household and to identify their livelihood strategy infacing drought. This research uses mixed research methods. A qualitative approach was carried out first by conducting observations and in-depth interviews with informants, then proceed with a quantitative approach through a questionnaire with 45 respondents. The results of the study show that drought
gave impacts on agriculture activities, daily needs, and health. It also found that there is no relation between the vulnerability level of farmers households and the diversity of livelihood strategies of farmers households.