| dc.description.abstract | Diketahui emisi gas metana dari ternak ruminansia yang terbesar dihasilkan dari fermentasi enterik selama proses pencernaan pakan di dalam rumen, Upaya dalam manajemen pakan dengan memanipulasi rumen menjadi sangat penting. Emisi metana ini tidak hanya terkait dengan masalah lingkungan, namun juga merefleksikan hilangnya sebagian energi dari ternak sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas imbuhan bahan pakan alami E. cottoni dan A. woodii juga kombinasinya untuk mitigasi emisi gas metana rumen secara in vitro. Rancangan acak lengkap digunakan dalam penelitian ini dengan 4 jenis pakan tambahan sebagai perlakuan, dengan 10 kali pengulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari : T0: Pakan basal (jerami 70 % + konsentrat 30%); T1: Pakan basal + E. cottoni (12% dari BK substrat), T2: Pakan basal + A. woodii (10 mL), dan T3: Pakan basal + E. cottoni + A .woodii (6% + 5 mL). Peubah yang diamati berupa produksi gas total, metana, VFA total dan parsial, NH3, kecernaan bahan kering (BK) dan bahan organic (BO), pH cairan rumen, populasi bakteri dan populasi protozoa. Analisis data menggunakan (ANOVA) dan pengujian lanjut menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan mempengaruhi produksi gas total dan metana secara nyata (P<0,05). Persentase gas metan dari gas total yang dihasilkan pada perlakuan T2 dan T3 lebih rendah dari pada yang dihasilkan pada perlakuan T0 dan T1. Penurunan gas metan setelah masa inkubasi 24 jam terbesar adalah pada perlakuan T2 sebesar 12.8%. Disimpulkan bahwa dengan penambahan rumput laut E. cottoni dan bakteri A. woodii serta kombinasinya efektif mereduksi emisi metana dan meningkatkan nilai kecernaan BK dan BO pakan ternak ruminansia yang terdiri dari jerami dan konsentrat. | |
