Kualitas Pakan Broiler Mengandung Onggok dengan dan tanpa Penambahan Enzim Penghidrolisis Serat
Abstract
Onggok memiliki kandungan energi metabolis yang tinggi, tetapi kandungan
serat kasar pada onggok menjadi salah satu faktor pembatas pada ransum unggas.
Peningkatan kualitas nutrisi onggok perlu dilakukan dengan teknologi hidrolisis
menggunakan enzim kombinasi untuk menghidrolisis xylan dan selulosa.
Penelitian bertujuan meningkatkan kualitas onggok melalui teknologi hidrolisis
dengan penambahan enzim guna mengoptimalkan level pemakaian dalam ransum
ayam broiler dan pengaruhnya terhadap performa ayam. Peningkatan kualitas
onggok dengan teknologi hidrolisis menggunakan enzim dengan formulasi sebagai
berikut: Xylanase 30.000 U g-1, ß-Glucanase 500 U g-1, ß-Mananase 500 U g-1,
Cellulase 200 U g-1, Pectinase 500 U g-1, Protease 10.000 U g-1, dan Amylase
30.000 U g-1.
Evaluasi secara in vivo menggunakan 250 ekor ayam broiler yang terbagi ke
dalam lima perlakuan sebagai berikut: P0 (pakan basal), P1(pakan mengandung
7,5% onggok), P2 (pakan mengandung 7,5% onggok enzim penghidrolisis serat),
P3 (pakan mengandung 15% onggok), P4 (pakan mengandung 15% onggok enzim
penghidrolisis serat). Paramater yang diamati adalah kandungan nutrien onggok
dengan penambahan enzim penghidrolisis serat dan performa ayam broiler. Data
dianalisis menggunakan analisis ragam ANOVA (Analyses of Variance), jika
berbeda nyata dilanjutkan uji Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan enzimatis menghasilkan
peningkatan yang nyata dalam kandungan protein kasar dan serat kasar larut. Ayam
pedaging yang diberi onggok dengan penambahan enzim menunjukkan kenaikan
berat badan yang jauh lebih tinggi (P<0,05), dan FCR (Feed Conversion Ratio)
terendah secara signifikan, bobot relatif dari pankreas, duodenum, dan panjang
relatif duodenum (P<0,05), dibandingkan dengan ayam pedaging diberi pakan
onggok tanpa penambahan enzim penghidrolisis serat. Namun, tidak
mempengaruhi konsumsi pakan, kematian, berat relatif proventrikulus, gizard,
jejunum, ileum, dan panjang relatif jejunum dan ileum (P>0,05). Kualitas pakan
ayam pedaging menggunakan limbah onggok 7,5% dengan enzim penghidrolisis
serat (P2) dalam pakan efektif dalam meningkatkan kenaikan berat badan yang
lebih tinggi dan menghasilkan FCR terendah, selain itu memiliki luas permukaan
vili terluas yang menandakan penyerapan nutrien dapat dilakukan secara optimal.
Collections
- MT - Animal Science [1205]