| dc.description.abstract | Produk nanas kalengan memiliki potensi besar dalam sektor ekspor dan
pertanian di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan
Penilaian Daur Hidup (LCA) pada produk nanas kalengan dan bagaimana
mengurangi dampak lingkungan. Metode LCA terdiri dari tahap definisi tujuan
dan ruang lingkup, analisis inventori, analisis dampak, dan interpretasi. Ruang
lingkup penelitian ini adalah gate-to-gate, mencakup seluruh proses produksi
nanas, mulai dari kedatangan bahan baku di gerbang produksi hingga produk
akhir dari pabrik. Dampak lingkungan difokuskan pada potensi pemanasan global
(GWP), potensi pengasaman (AP), dan potensi eutrofikasi (EP). Temuan analisis
mengidentifikasi berbagai input dan output dalam proses produksi nanas
kalengan, termasuk bahan baku nanas, energi listrik, kemasan, limbah, dan emisi.
Unit fungsional (FU) produk nanas kalengan adalah 0,6651 kg/kaleng, yang
menunjukkan tiga dampak lingkungan sebagai berikut, GWP sebesar 5,14E-02 kg CO2-eq/kg-nanas kalengan, AP sebesar 2,62E-04 kg-SO2-eq/kg-nanas kalengan,
dan EP sebesar 2,01E-04 kg-PO3
4
-eq/kg-nanas kalengan. Emisi utama berasal dari
pembangkit listrik termal di pabrik, sehingga perbaikan diusulkan dengan sumber
energi terbarukan seperti fotovoltaik surya (SPV), yang mencapai pengurangan
71,78% GWP, 67,94% AP, dan 93,24% EP. Substitusi batubara sub- bituminus
dengan antrasit dapat mengurangi 75,29% GWP dan 73,48% AP, tetapi
meningkatkan 88,66% EP. Substitusi batubara dengan Gas Alam Cair (LNG)
dapat mengurangi 16,79% AP dan 94,49% EP, tetapi meningkatkan 44,69%
GWP. Pemanfaatan limbah padat untuk produksi jus dapat mengurangi 98,91%
GWP, 97,53% AP, dan 97,13% EP. Pemanfaatan limbah cair menjadi biogas
dapat mengurangi 70,92% GWP, 96,12% AP, dan 95,1% EP. Substitusi energi
terbarukan SPV, serta pemanfaatan limbah cair atau padat dapat mengurangi
dampak lingkungan GWP, AP, dan EP dibandingkan dengan substitusi batubara
bituminus dengan antrasit atau LNG.
Secara keseluruhan, prioritas rekomendasi perbaikan menggunakan MPE
memberikan panduan tentang berbagai alternatif perbaikan yang dapat
diimplementasikan dalam produk nanas kaleng untuk meningkatkan keberlanjutan
dan efisiensi. Setiap alternatif memiliki nilai TN yang mencerminkan dampak
potensialnya, dengan Solar PV dan penggunaan limbah padat untuk jus konsentrat
menonjol sebagai pilihan terbaik. | |