Standar Kebutuhan Rasio Serat Larut dan Serat tidak Larut pada Ayam Petelur: Studi Meta-Analisis
Date
2024Author
Nikmah, Agustin Nazillatun
Nahrowi
Jayanegara, Anuraga
Metadata
Show full item recordAbstract
Serat merupakan komponen nutrien penting dalam kandungan pakan ayam petelur. Berdasarkan kelarutannya di dalam air, serat dibagi menjadi dua yaitu serat larut (SL) dan serat tidak larut (STL). Proporsi kandungan serat larut dan serat tidak larut pada pakan harus tepat dan seimbang untuk mengoptimalkan performa produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis standar optimal antara perbandingan kandungan serat larut: serat tidak larut dalam ransum ayam petelur. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Meta-Analisis. Database ransum pakan diperoleh dari 32 publikasi scopus, dan hasil uji laboratorium terhadap bahan pakan. Parameter yang diamati antara lain konversi pakan (FCR), konsumsi pakan, konsumsi serat larut, konsumsi serat tidak larut, produksi telur (HDP), haugh unit (HU), dan berat telur. Analisis dataSehingga diperoleh kandungan SL dan STL pada masing-masing ransum pada artikel yang dikaji. Analisis data menggunakan metodologi model campuran dimana penelitian yang berbeda dianggap sebagai efek acak, dan rasio serat tidak larut: serat larut dianggap sebagai efek tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strain ayam petelur tidak berkorelasi dengan kebutuhan serat larut dan serat tidak larut. Serat larut berkorelasi terhadap FCR, konsumsi serat larut dan konsumsi serat tidak larut. Serat tidak larut berkorelasi terhadap konsumsi serat tidak larut dan berat telur. Serat larut dan serat tidak larut mempunyai hubungan yang erat dengan persamaan Y= 0,075X2 – 0,3049X + 2,0709. Disimpulkan bahwa standar kebutuhan rasio kandungan serat larut dan serat tidak larut pada pakan ayam petelur adalah 1 : 2. Fiber is an important nutrient component in the diet of laying hens. Based on its solubility in water, fiber is divided into two categories, namely soluble fiber (SF) and insoluble fiber (ISF). The proportion between soluble and insoluble fiber content must be correct and balanced to optimalize production performance. This research aims to analyze the optimal standard between the ratio of soluble fiber (SF): insoluble fiber (ISF) content in the diet of laying hens. This research method used a Meta-Analysis approach. The database of feed rations was obtained from 32 scopus publications, and laboratory test results on feed ingredients. The parameters observed were Feed Conversion Ratio (FCR), Feed Consumption, Soluble Fiber Consumption, Insoluble Fiber Consumption, Henday Production (HDP), Haugh Unit (HU), and Egg Weight. Data analysis used a mixed model methodology where different studies were considered as random effects, and the ratio of insoluble fiber (ISF): soluble fiber (SF) was considered as a fixed effect. The results showed that the strain of laying hens did not correlate with soluble and insoluble fiber requirement. Soluble fiber in the ratio correlates with FCR, SF consumption and ISF consumption. Insoluble fiber in the ratio correlates with ISF consumption and egg weight. Soluble fiber and insoluble fiber have a close relationship with the equality Y= 0.075X2 – 0.3049X + 2.0709. It is conclude standard requirements for the ratio of soluble fiber and insoluble fiber content in laying hens is 1: 2.
Collections
- MT - Animal Science [1205]