Show simple item record

dc.contributor.advisorSita, Rai
dc.contributor.authorHUTAGALUNG, DINDA KARINA
dc.date.accessioned2024-08-12T06:03:36Z
dc.date.available2024-08-12T06:03:36Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/157165
dc.description.abstractPenelitian ini berguna untuk menilai pelaksanaan tata kelola ekowisata pada Model Kampung Konservasi dan manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Cisangku yang menyandang status MKK dan berlokasi di Desa Malasari, Kabupaten Bogor. Tingkat pelaksanaan tata kelola dilihat dari 3 variabel yaitu transparansi danakuntabilitas, partisipasi, dan keadilan lalu mengukur manfaat ekologi, ekonomi, dan sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Hasil dari olah data dilakukan pada 35 responden yang terlibat dalam ekowisata lalu ditampilkan pada tabel frekuensi dan tabulasi silang. Hasil penelitian dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pelaksanaan tata kelola ekowisata didominasi pada kategori tinggi dalam pelaksanaannya, namun perlu peningkatan dalam pembuatan laporan evaluasi, kesempatan membentuk kebijakan, dan kebebasan dalam penggunaan lokasi pada kawasan. Pengukuran tingkat manfaat juga didominasi pada kategori tinggi dan manfaat ekologi menjadi yang paling tertinggi dari lainnya. Pelaksanaan tata kelola pada ekowisata mendukung terciptanya lestarinya lingkungan pada kawasan konservasi, kemandirian ekonomi, dan integrasi sosial.
dc.description.abstractThis research assesses the implementation of ecotourism governance in the Conservation Village Model and its ecological, economic, and social benefits for the community. The study took place in Kampung Cisangku, a Conservation Village in Malasari Village, Bogor Regency. Governance was evaluated based on three variables: transparency and accountability, participation, and equity, alongside the measurement of ecological, economic, and social benefits. The study uses a quantitative approach supported by qualitative data, involving 35 respondents engaged in ecotourism. Results are presented in frequency tables and cross-tabulations. The findings show that governance implementation is largely categorized as high, but improvements are needed in evaluation reporting, policy-making opportunities, and land-use freedom within the area. The benefits measurement also falls in the high category, with ecological benefits being the most prominent. The implementation of ecotourism governance supports environmental sustainability in conservation areas, economic independence, and social integration.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleTata Kelola Ekowisata Pada Model Kampung Konservasi dan Manfaat Ekologi, Ekonomi, dan Sosial (Kasus: Kampung Cisangku, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)id
dc.title.alternativeEcotourism Governance in the Conservation Village Model and Ecological, Economic and Social Benefits (Case: Cisangku, Malasari Village, Nanggung District, Bogor Regency)
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordekologiid
dc.subject.keywordEkonomiid
dc.subject.keywordkonservasiid
dc.subject.keywordsosialid
dc.subject.keywordtata kelola ekowisataid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record