Show simple item record

dc.contributor.advisorBeik, Irfan Syauqi
dc.contributor.authorSadaryun, Muhamad Adzka Noor
dc.date.accessioned2024-08-08T14:42:01Z
dc.date.available2024-08-08T14:42:01Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/156753
dc.description.abstractUang memiliki peran penting dalam perekonomian, yaitu sebagai alat pertukaran dan pembayaran. Perkembangan teknologi mengubah uang menjadi bentuk digital, seperti e-money dan cryptocurrency. Cryptocurrency menggunakan teknologi blockchain untuk desentralisasi, transparansi, dan kekekalan, tetapi belum sepenuhnya memenuhi prinsip syariah. Upaya pengembangan aset kripto syariah telah dilakukan di Malaysia berupa GoldX sedangkan di Indonesia belum ada. Fatwa MUI menetapkan bahwa cryptocurrency haram sebagai mata uang, namun halal sebagai komoditas jika memenuhi syarat tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi urutan prioritas strategi pengembangan crypto asset syariah di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah ANP-SWOT untuk mengurutkan prioritas strategi yang dirumuskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kekuatan dan peluang sama kuat pengaruhnya dan merupakan aspek yang paling penting dalam pengembangan crypto asset syariah di Indonesia. Strategi yang perlu dilakukan berdasarkan urutan prioritas, adalah penerapan crypto asset dengan cara melakukan pencatatan menggunakan blockchain untuk underlying asset yang menjadi potensi Indonesia seperti carbon trading, UMKM, dan aset riil lainnya.
dc.description.abstractMoney plays a crucial role in the economy, particularly as a medium of exchange and payment. Technological advancements have transformed money into digital forms, such as e-money and cryptocurrency. Cryptocurrency utilizes blockchain technology for decentralization, transparency, and immutability; however, it has not yet fully complied with Sharia principles. Efforts to develop Sharia-compliant crpto asset have been undertaken, such as GoldX in Malaysia, while Indonesia has not yet implemented such a crypto asset. MUI has declared that cryptocurrency is haram as a currency but halal as a commodity if certain conditions are met. This research aims to identify the priority order of strategies for developing Sharia-compliant crypto asset in Indonesia. The research method used is ANPSWOT to prioritize the formulated strategies. The results indicate that the aspects of strength and opportunity have equally strong influences and are the most important factors in the development of Sharia-compliant crypto asset in Indonesia. The priority strategies that need to be implemented include the application of crypto asset by recording using blockchain for underlying assets that hold potential in Indonesia, such as carbon trading, SMEs, and other real assets
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleStrategi Pengembangan Crypto Asset Syariah di Indonesiaid
dc.title.alternativeDevelopment Strategy for Sharia Crypto Asset in Indonesia
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordANP-SWOTid
dc.subject.keywordstrategiid
dc.subject.keywordaset kripto syariahid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record