Disain Sistem Rekonsialisasi Data Hasil Konversi Dari Sistem Yang Terdistribusi Kesistem Yang Tersentralisasi : Studi Kasus Pada Pt. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
View/ Open
Date
2003Author
Setyati, Heru
Suroso, Arief Imam
Seminar, Kudang Boro
Metadata
Show full item recordAbstract
Untuk menghadapi persaingan bisnis perbankan yang timbul pada masa-masa sekarang ini ataupun di masa mendatang. BRI telah melakukan suatu perubahan yang radikal dalam bidang teknologi. Perubahan yang sangat mendasar tersebut di atas adalah perubahan konsep arsitektur aplikasi dari distributed menjadi centrallized, konsep pemrosesan data dari distributed menjadi centralized, dan konsep arsitektur hardware. Untuk merealisasikan perubahan tersebut di atas BRI telah memutuskan untuk menggunakan paket software Silverlake Integrated Banking System sebagai software Core Banking BRI. Dan sekarang ini software Core Banking BRI diberi nama BRINETS. Salah satu tujuan penggunaan BRINETS adalah untuk menggantikan sistem-sistem BRI yang lama, seperti OLSIB, TAPSUN, TRANSEL, CEPEBRI, dan STU. Penggantian sistem-sistem tersebut di atas tidak dapat dilakukan seperti halnya membalik telapak tangan, tetapi harus melalui banyak tahapan. Dan perlu diketahui juga bahwa keseluruhan sistem yang dimiliki BRI saat ini adalah sistem yang distributed, sedangkan BRINETS merupakan sistem yang centralized. Dengan demikian sangat signifikan sekali bedanya antara sistem lama dengan sistem baru yang dimiliki BRI. Mengingat BRI merupakan bank yang telah beroperasi selama 107 tahun, maka BRI sudah mempunyai jutaan data nasabah. Oleh karena itu tahapan yang sangat penting adalah proses migrasi data dari sistem lama ke sistem baru yaitu BRINETS. Tahapan tersebut sering dikenal dengan konversi data. Proses tersebut benar-benar merupakan tahapan yang sangat krusial dan riskan, karena harus ada jaminan bahwa seluruh data nasabah maupun non-nasabah BRI yang terdapat di dalam sistem lama dapat dikonversi seluruhnya ke dalam sistem BRINETS, selama data tersebut valid. Apabila ternyata terdapat satu atau lebih data yang tidak terkonversi, maka akan menjadi permasalahan baru di masa yang akan datang. Pada tahapan ini pula yang menjadi sorotan bagi Auditor bahwa konversi data merupakan proses yang benar-benar penting. Untuk melihat bahwa tahapan konversi data tersebut hasilnya benar dan dapat diterima oleh seluruh pihak baik dari unit kerja yang dikonversi maupun dari para Auditor, maka terhadap hasli konversi data tersebut wajib dilakukan rekonsiliasi data antara data yang berasal dari sistem lama dengan data yang telah dikonversi ke dalam sistem baru (BRINETS). Sampai dengan pertengahan September 2002, unit kerja BRI yang telah dimplementasikan sistem BRINETS ada sejumlah 362 unit kerja. Tiga ratus enam puluh dua unit kerja tersebut meliputi Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, dan Unit Mikro yang tersebar di tujuh wilayah BRI, yaitu DKI Jakarta, Bandung, Jogjakarta/Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, dan Padang....dst.
Collections
- MT - Business [1569]