Perencanaan Strategik Pt. Dafa Teknoagro Mandiri
View/ Open
Date
2002Author
Sembiring, Agus Setia
Djohar, Setiadi
Harianto
Metadata
Show full item recordAbstract
Menurut Saragih (2000), salah satu penyebab keterpurukan ekonomi nasional adalah kebijakan pemerintah masa lalu yang cenderung mengembangkan industri Hl-Tech berbahan baku impor termasuk keberpihakan pemerintah dalam memfasilitasi pengadaan industri-industri yang mengandalkan tenaga kerja murah (foot loose industry) dengan mengabaikan pembangunan pertanian termasuk industri pengolahan yang berbahan-baku lokal. Akibatnya ketergantungan pada impor bahan baku tidak saja terjadi pada industri manufaktur, namun juga terjadi pada sektor pertanian. Ketergantungan Indonesia dalam sektor pertanian untuk pengadaan bibit berkualitas mencapai 1,43 trilyun rupiah yang dipasok dari berbagai negara, terutama AS dan Eropa, sedangkan produsen lokal hanya mampu memasok sekitar 10% dari kebutuhan bibit tersebut (Kuswanto, 1998). Salah satu cara pemanfaatan teknologi dalam penyediaan bibit/benih adalah melalui teknologi kultur jaringan (tissu culture). Menurut Wattimena (1991), teknik kultur jaringan adalah suatu teknik tentang cara mengisolasi bagian-bagian tanaman, ditumbuhkan secara tersendiri, dipacu untuk memperbanyak diri, dan diregenerasikan kembali menjadi tanaman lengkap dalam suatu lingkungan yang aseptik dan terkendali. Dengan menggunakan teknologi kultur jaringan, dapat dihasilkan bibit tanaman dalam jumlah banyak, seragam, dan "bersih" penyakit dalam waktu relatif singkat. Penggunaan bibit hasil kultur jaringan juga akan mengurangi biaya pemeliharaan seperti penyulaman atau seleksi bibit inferior dengan umur produksinya lebih singkat. PT. Teknoagro Mandiri, yang berdiri tahun 1996 dan berlokasi di Pesantren Pertanian Darul Fallah, Jl. Raya Bogor Jasinga KM 12, Ciampea Bogor, merupakan salah satu perusahaan pendatang baru di bidang pembibitan melalui teknik kultur jaringan. Dengan pengalaman dan fleksibilitas terutama tenaga ahli yang ada, perusahaan memiliki prospek yang cukup baik untuk berkembang menjadi perusahaan besar dimasa mendatang yang ditunjukkan melalui visi perusahaan yakni menjadi penghasil bibit bermutu, berdaya saing global dan terdepan di Indonesia (To become one step ahead company in Indonesia in producing the best seed with global competitiveness), dengan misi yakni meyediakan bibit yang berkualitas dengan harga kompetitif, mengurangi ketergantungan pasokan bibit impor, sebagai protipe pesantren yang mampu mengaplikasikan bioteknologi, tempat pendidikan bioteknologi secara aplikatif bagi para santri dan petani dan mensejahterakan petani melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi. Sejalan dengan visi dan misi tersebut, perusahaan memiliki tujuan yakni menjadi pemimpin pasar dalam pengadaan bibit tanaman anggrek dengan teknik meristem klon (klon batang), menjadi perusahaan penghasil bibit kentang yang mengintrodusir sistem baru ke petani di Indonesia, menyerap pasar bibit kentang nasional sebanyak 5 juta planlet/tahun, menyerap pasar bibit tanaman perkebunan sebanyak 500.000 bibit/tahun dan menyerap pasar bibit jati sebanyak 300.000 bibit/ tahun. Dengan mengacu pada hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah membuat suatu perencanaan strategik jangka panjang yang bermanfaat untuk mencapai visi/misi dan tujuan perusahaan dengan mengindentifikasi dan menganalisis faktor-faktor eksternal berupa peluang dan ancaman yang akan..dst.
Collections
- MT - Business [4044]
