| dc.description.abstract | Peran ekspor non migas sebagai penggerak roda perekonomian dari waktu ke waktu semakin meningkat. Lada merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peran cukup besar dalam perekonomian nasional. Dua jenis produk ekspor lada Indonesia yang dikenal tinggi mutunya dalam perdagangan internasional, yaitu lada hitam yang dihasilkan oleh propinsi Lampung (Lampung Black Pepper), dan lada putih yang dihasilkan oleh Bangka (Muntok White Pepper). Lebih dari 80% produksi lada Indonesia ditujukan untuk keperluan ekspor, yang merupakan 29% dari total ekspor lada dunia. Dalam lima tahun terakhir volume ekspor cenderung menurun rata-rata 2.2% meskipun nilai jual naik drastis rata-rata 21.56%. Negara-negara produsen utama lada dunia adalah India, Indonesia, Brazil dan Malaysia, yang dalam kurun waktu 1989-1998 memasok rata-rata 82% ekspor lada dunia. Vietnam merupakan salah satu negara yang perlu diperhitungkan dalam perdagangan lada internasional melihat ekspor lada Vietnam terus meningkat, dimana dalam periode 1989-1998 rata-rata produksinya merupakan 8% dari seluruh produksi lada dunia dan ekspornya 12% dari ekspor lada dunia. Adanya kecenderungan menurunnya ekspor lada Indonesia dapat mempengaruhi peranan lada dalam perekonomian nasional. Sementara itu perubahan lingkungan bisnis terutama akibat semakin tingginya tingkat persaingan mengharuskan adanya strategi yang tepat, guna menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan tersebut. Dengan latar belakang tersebut di atas, perumusan masalah untuk penelitian ini adalah (1) bagaimana kinerja industri lada Indonesia saat ini (2) faktor-faktor apa yang merupakan determinan keunggulan kompetitif bangsa dalam industri lada (3) peluang dan hambatan apa saja yang perlu diantisipasi dalam pengembangan bisnis lada di Indonesia (4) apa alternatif strategi untuk meningkatkan daya saing global lada Indonesia, baik bagi pemerintah maupun pelaku bisnis. dst.... | |
