Kajian Returin dan Beta Saham Sembilan Perusahaan Agribisnis Kelompok Lq-45 Pada Masa Pra Krisis, Krisis dan Pasca Krisis
Abstract
Selama kurang lebih satu setengah tahun dilanda krisis (Juli 1997 sampai dengan Desember 1998), perekonomian Indonesia telah mengalami kontraksi cukup tajam. Dalam tahun 1998, pada saat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia negatif sebesar 13.01%, sektor agribisnis (pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan) masih mengalami pertumbuhan positif sebesar 0.68 %. Di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pengaruh krisis sempat memangkas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai separuhnya. Namun demikian hasil penelitian Saptono (2000) dan Rizaldi (2000) terhadap kelompok saham- saham sektor agribisnis menunjukkan bahwa secara umum return saham agribisnis pada periode pra krisis, krisis dan pasca krisis relatif stabil. Karena kondisi yang demikian inilah kemudian masyarakat menganggap bahwa sektor agribisnis merupakan sektor yang tahan krisis. Berdasarkan anggapan umum tersebut, kemudian dilakukan kajian terhadap return dan beta saham-saham individual perusahaan agribisnis kelompok LQ-45 pada periode pra krisis (Januari 1996-Juni 1997), krisis (Juli 1997-Desember 1998) dan pasca krisis (Januari 1999 Desember 2000). Saham perusahaan - agribisnis dalam kelompok LQ-45 dipilih karena saham-saham yang tergolong dalam kelompok tersebut merupakan saham-saham yang memiliki likuiditas dan kapitalisasi pasar tinggi, frekuensi perdagangan tinggi dan memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan yang cukup baik sehingga merupakan cerminan saham-saham yang banyak diminati oleh investor. Sembilan saham perusahaan agribinsis kelompok LQ-45 dipilih sebagai obyek penelitian adalah PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP), PT Barito Pasific Timber Tbk (BRPT), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofoof Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). dst...
Collections
- MT - Business [1569]