Show simple item record

dc.contributor.advisorMaarif, M Syamsul
dc.contributor.advisorDjohar, Setiadi
dc.contributor.authorGultom, Hartati Angelina
dc.date.accessioned2024-08-06T06:41:45Z
dc.date.available2024-08-06T06:41:45Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155842
dc.description.abstractKecenderungan terjadinya globalisasi perdagangan dan ekonomi dunia semakin mempengaruhi pembangunan industri nasional dalam meningkatkan daya saing untuk ikut berperan serta dalam memasuki keadaan ini. Persaingan sangat dipengaruhi oleh mutu dan jenis produk yang dipasarkan, serta layanan yang diberikan, dengan memperhatikan nilai jualnya. Untuk itu perlu diperhatikan aspek efisiensi dan efektivitas dalam menghadapi persaingan tersebut. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelanggan dan masyarakat sudah semakin kritis terhadap kualitas produk, jasa dan pelayanan yang diberikan organisasi. Oleh karena itu untuk menjaga kehidupan organisasi dimasa datang (organizational survival) maka setiap organisasi harus adaptif terhadap setiap perubahan. Dilain pihak, krisis ekonomi maupun melemahnya nilai tukar rupiah yang dihadapi Indonesia sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang berarti. Hal ini juga menjadi faktor pendorong bagi perusahaan untuk melakukan berbagai langkah efisiensi diberbagai bidang sebagai langkah untuk beradaptasi. Restrukturisasi perusahaan merupakan salah satu jawaban yang tepat untuk dapat survive dan berkembang. Namun menurut penelitian Richard S Wellins dan Julie Schulz Murphy (1995) dalam Pradiansyah 1998, lebih dari 70% upaya restrukturisasi gagal. Hal ini disebabkan kunci utama dari organisasi yaitu the human factor tidak dimengerti apalagi dipertimbangkan. Kebanyakan restrukturisasi hanya dipusatkan pada aspek teknis belaka Restrukturisasi yang berhasil adalah restrukturisasi yang memperhatikan faktor-faktor SDM, karena pada gilirannya SDM-lah yang akan menjalankan perusahaan dan menghadapi perubahan tersebut. Kalau SDM tidak dipersiapkan semaksimal mungkin untuk beradaptasi, perubahan bukannya menghasilkan perbaikan tetapi akan menjerumuskan perusahaan ke lubang kehancuran. Pernyataan di atas menunjukkan betapa pentingnya manajemen SDM sebagai upaya untuk mendayagunakan SDM perusahaan dalam menghadapi maupun menyongsong berbagai perubahan. Salah satu faktor penting yang merupakan proses awal dalam manajemen SDM adalah aspek perencanaan SDM, karena perencanaan SDM yang komprehensif dan terprogram akan dapat menjamin ketersediaan SDM yang bermutu dan trampil untuk mendukung kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang. dst...
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Strategiid
dc.titleAnalisis Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Pt. Fajar Taurusid
dc.subject.keywordSusu dan Turunan Susu
dc.subject.keywordPT. Fajar Taurus
dc.subject.keywordManajemen SDM
dc.subject.keywordPerencanaan Kebutuhan SDM
dc.subject.keywordAnalisis Ketersediaan SDM
dc.subject.keywordAnalisis Beban Kerja
dc.subject.keywordAnalisis SDM yang Tinggal
dc.subject.keywordAnalisis Tingkat Perputaran SDM
dc.subject.keywordAnalisis Tingkat Ketidakhadiran SDM, Studi Kasus


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record