Show simple item record

dc.contributor.advisorWahjuningrum, Dinamella
dc.contributor.advisorNuryati, Sri
dc.contributor.authorDeswiana, Alsya Rizkia
dc.date.accessioned2024-08-02T00:39:12Z
dc.date.available2024-08-02T00:39:12Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155396
dc.description.abstractIkan lele merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang banyak dibudidayakan karena memiliki nilai jual yang tinggi dan permintaan yang terus meningkat. Untuk memenuhi permintaan tersebut, banyak pembudidaya yang telah melakukan upaya dengan menerapkan teknologi intensif. Penerapan teknologi budidaya secara intensif sering menimbulkan penyakit infeksi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penambahan simplisia pelepah pisang dan kulit bawang merah untuk pengobatan ikan lele yang terserang Aeromonas hydrophila. Perlakuan yang dilakukan yaitu kontrol positif (K+), kontrol negatif (K-), pelepah pisang (PLP) dan kulit bawang merah (KBM). Metode yang dilakukan dalam pembuatan pakan fitofarmaka dengan metode coating dan pakan diberikan secara ad satiation 3 kali sehari. Ikan lele diaklimatisasi terlebih dahulu selama 7 hari dan diuji tantang dengan kepadatan bakteri 105 CFU mL-1 yang diinjeksi secara intramuskular. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan simplisia pelepah pisang dan kulit bawang merah pada pakan masing-masing dengan dosis 3%, mampu mengobati penyakit akibat infeksi bakteri A. hydrophila pada ikan lele dengan menghasilkan nilai kelangsungan hidup lebih tinggi dari kontrol positif. Penggunaan simplisia pelepah pisang lebih baik dibandingkan dengan simplisia kulit bawang merah.
dc.description.abstractCatfish is one of the freshwater fish commodities that is widely cultivated because it has a high selling value and demand continues to increase. To meet this demand, many cultivators have made efforts to apply intensive technology. The application of intensive cultivation technology often causes Aeromonas hydrophila bacterial infection in catfish. This study aims to evaluate the addition of simplicia banana midrib and shallot skin for the treatment of catfish attacked by Aeromonas hydrophila. The treatments carried out were positive control (K+), negative control (K-), banana midrib (PLP) and shallot skin (KBM). The method used in making phytopharmaceutical feed is the coating method and the feed is given ad satiation 3 times a day. Catfish were first acclimatized for 7 days and challenged with a bacterial density of 105 CFU mL-1 injected intramuscularly. The results of this study indicate that the addition of banana midrib simplicia and shallot peel to feed at a dose of 3% each, is able to treat disease caused by A. hydrophila bacterial infection in catfish by producing a higher survival value than the positive control. The use of banana midrib simplicia is better than shallot skin simplicia.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePengobatan Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele dengan Simplisia Pelepah Pisang dan Kulit Bawang Merah melalui Pakanid
dc.title.alternativeTreatment of Aeromonas hydrophila Bacterial Infection in Catfish with Banana Midrib and Shallot Skin Simplicia through Feed
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordcatfishid
dc.subject.keywordAeromonas hydrophilaid
dc.subject.keywordbanana midribid
dc.subject.keywordshallot skinid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record