Show simple item record

dc.contributor.advisorErvinia, Ayu
dc.contributor.advisorBoer, Mennofatria
dc.contributor.authorSimamora, Bimantoro
dc.date.accessioned2024-08-01T23:51:23Z
dc.date.available2024-08-01T23:51:23Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/155380
dc.description.abstractEkosistem mangrove memiliki manfaat ekologi maupun ekonomi. Namun, rentan terhadap kerusakan dan penurunan biodiversitas. Oleh sebab itu, pemahaman mengenai pengelolaan dan strategi rehabilitasi mangrove penting. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik pengelolaan ekosistem mangrove di kawasan konservasi dan wisata di Pulau Pramuka dan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, pada November 2023–Februari 2024. Metode yang digunakan, yaitu melakukan wawancara secara purposive sampling, pengambilan data vegetasi mangrove, dan sampel makrozoobentos. Variabel yang dianalisis meliputi karakteristik pengelolaan (tata kelola, aturan lokal, strategi rehabilitasi, dan pengelolaan pasca tanam) dan dampak pengelolaan (cakupan mangrove rehabilitasi, kerapatan mangrove, dan keanekaragaman makrozoobentos). Hasil penelitian menunjukkan dua jenis mangrove di Pulau Pramuka (Rhizophora stylosa dan Rhizophora mucronata) dan empat jenis mangrove di Pulau Pari (Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata, Soneratia alba, dan Bruguiera cylinndrica). Tingkat kerapatan mangrove pada kedua pulau tergolong sangat padat (31.714-128.500 ind/ha). Kepadatan makrozoobentos di Pulau Pramuka dan Pulau Pari masing-masing sebesar 121 ind/m2 dan 189 ind/m2 dengan keanekaragaman sedang. Kerapatan mangrove berkorelasi positif dengan kepadatan makrozoobentos (r>0.9). Terdapat perbedaan pengelolaan mangrove di kedua pulau dari segi tata kelola, aturan lokal, pengawasan dan pemeliharaan pasca tanam.
dc.description.abstractThe mangrove ecosystem has both ecological and economic benefits. However, it is vulnerable to damage and biodiversity loss. Therefore, understanding mangrove management and rehabilitation strategies is crucial. This research aims to analyze the characteristics of mangrove ecosystem management in conservation and tourism areas on Pramuka Island and Pari Island, Kepulauan Seribu, from November 2023 to February 2024. The methods used include purposive sampling interviews, mangrove vegetation data collection, and macrozoobenthos sampling. The variables analyzed include management characteristics (governance, local regulations, rehabilitation strategies, and post-planting management) and management impact (rehabilitated mangrove coverage, mangrove density, and macrozoobenthos diversity). The research results show two types of mangroves on Pramuka Island (Rhizophora stylosa and Rhizophora mucronata) and four types on Pari Island (Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata, Soneratia alba, and Bruguiera cylindrica). The mangrove density on both islands is classified as very dense (31,714-128,500 ind/ha). The macrozoobenthos density on Pramuka Island and Pari Island is 121 ind/m2 and 189 ind/m2, respectively, with moderate diversity. Mangrove density positively correlates with macrozoobenthos density (r>0.9). There are differences in mangrove management between the two islands in terms of governance, local regulations, post-planting monitoring, and maintenance.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKarakteristik dan Dampak Pengelolaan Ekosistem Mangrove Rehabilitasi di Kawasan Konservasi dan Wisata: Studi Kasus Pulau Pramuka dan Pulau Pariid
dc.title.alternative
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordmangrovesid
dc.subject.keywordmacrozoobenthosid
dc.subject.keywordmanagementid
dc.subject.keywordrehabilitationid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record