Show simple item record

dc.contributor.authorSiregar, Yosi Kumala Santi
dc.date.accessioned2010-05-07T10:13:43Z
dc.date.available2010-05-07T10:13:43Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/15530
dc.description.abstractAdanya upaya pengembangan energi alternatif dari pemerintah sehinggga banyak usaha-usaha yang didorong untuk pengembangan energi terbarukan, salah satu energi terbarukan yang dikembangkan adalah biogas. Biogas merupakan wujud lain dari pemanfaatan gas biomassa. Biogas menjadi salah satu alternatif energi terbarukan dan sangat mungkin didesentralisasikan hingga ke pedesaan, bahkan ke rumah-rumah. Energi biogas bisa diperoleh dengan memproses limbah bio atau biomassa dapat berupa kotoran ternak maupun limbah manusia, sisa-sisa panen seperti jerami, sekam, serta daun-daunan sortiran sayur dan bahan organik lainnya. Namun, sebagian besar terdiri atas kotoran ternak. Ternak selain menghasilkan daging, telur, susu, dan kulit, usaha peternakan juga menghasilkan produk ikutan (by product) dan limbah (waste). Dalam upaya pengembangan peternakan sapi perah memiliki potensi yang besar untuk pengembangan energi terbarukan seperti biogas. Hal ini didukung bahwa limbah dari usaha peternakan sapi perah memiliki komposisi yang lebih besar dibandingkan peternakan lainnya termasuk sapi potong. UPP (Unit Pengolahan Peternakan) Darul Fallah dan Fakultas Peternakan bersama-sama memiliki usaha peternakan sapi perah yang didalamnya sedang mengembangkan instalasi percontohan yang menghasilkan biogas dan pupuk kompos, sehingga perlu ditelaah lebih jauh apakah usaha ini layak untuk didesentralisasikan. Penelitian bertujuan mengkaji kelayakan pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos (pupuk organik cair dan pupuk organik padat) dilihat dari aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial lingkungan. Penelitian ini juga difokuskan menganalisis tingkat kelayakan secara finansial proyek pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos (pupuk organik cair dan pupuk organik padat) kedua perusahaan. Aspek teknis dianalisis secara deskriptif untuk mendapatkan gambaran mengenai lokasi peternakan, pembangunan kandang serta bangunan lainnya, teknis pembuatan biogas dan proses operasional yang dilakukan sehingga menghasilkan susu, biogas dan pupuk kompos. UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan membangun sentra peternakan yang jauh dari perumahan penduduk, sehingga potensi pengembangan biogas dikawasan ini sangat bagus. Penempatan instalasi biogas akan lebih baik jika berdekatan dengan kandang. Hal ini dimaksudkan agar distribusi bahan pembentuk biogas prosesnya tidak terlalu jauh. Instalasi biogas yang berada di UPP Darul Fallah dan Fakulas Peternakan bertipe fixed dome. UPP Darul Fallah dengan kapasitas 18 m3 dirancang untuk 10 ekor sapi. Fakultas Peternakan dengan kapasitas 32 m3 dirancang untuk 20 ekor sapi. Strategi pembentukan dan pengembangan pasar bergantung pada besar, posisi atau kedudukan perusahaan dalam industri, sasaran dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Pada UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan susu yang dihasilkan sebenarnya diolah kembali menjadi produk-produk turunan, namun demikian tidak tertutup kemungkinan susu segar juga dipasarkan kepada perusahaan-perusahaan dan KPS (Koperasi Susu). Perusahaan juga memasarkan produk tidak hanya melalui agen-agen tapi dengan menggunakan media cetak, seperti pemasaran dengan pemasangan iklan seperti leaflet. Sama halnya dengan Fakultas Peternakan, juga mengolah susu menjadi beberapa produk turunan, tetapi juga menjual susu yang masih segar. Analisis aspek manajemen melihat bentuk usaha, struktur organisasi, sistem pembagian kerja, serta sistem penggajian tenaga kerja yang digunakan perusahaan. Struktur organisasi berbentuk lini atau garis, dimana perintah langsung diberikan langsung oleh atasan kepada bawahan. Meskipun terlihat sederhana, namun peternakan masih butuh proses pengembangan yang lebih sehingga dapat menciptakan suatu perusahaan yang besar, sehingga struktur ini dinilai efektif untuk kondisi UPP Darul Fallah pada saat ini. Struktur organisasi pada Fakultas Peternakan karena berupa Perusahaan Negara, sehingga yang menangani berupa pengajar dan karyawan, dimana semua unit adalah orang-orang yang kompeten pada bidang masing-masing. Pengajar merupakan tenaga ahli yang masuk dalam penelitian, baik dalam peternakan, biogas dan pupuk organik. Dalam penelitian dibatasi hanya beberapa orang-orang yang benar-benar terlibat dalam peternakan sapi perah, baik biogas dan pupuk organik. Analisis aspek sosial dan lingkungan menganalisis pengaruh yang ditimbulkan dari proyek ini terhadap lingkungan, masyarakat dan Negara. Biogas mempunyai beberapa keungulan terhadap lingkungan dibandingkan dengan BBM yang berasal dari fosil. Sifat dari biogas yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan keunggulan dari biogas dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Berdasarkan analisis finansial pada usaha peternakan UPP Darul Fallah memperoleh NPV>0 yaitu sebesar Rp. 202.456.789,33 yang artinya bahwa usaha ini layak dijalankan. Nilai NPV sebesar Rp. 202.456.789,33 menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari pengusahaan sapi perah dalam rangka pemanfaatan limbah selama umur proyek terhadap tingkat diskon (discount rate) yang berlaku (8,75 persen). Kriteria lain yang dianalisis adalah Net B/C. Pada usaha ini diperoleh Net B/C>0 yaitu sebesar 1,74 yang menyatakan bahwa pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos layak dijalankan. Nilai Net B/C sama dengan 1,74 artinya setiap Rp. 1,00 yang dikeluarkan selama umur proyek menghasilkan 1,74 satuan manfaat bersih. IRR yang diperoleh dari analisis finansial usaha adalah 26,13 persen dimana IRR tersebut lebih besar dari discount factor yang diasumsikan yaitu sebesar 8,75 persen. Nilai IRR tersebut menunjukkan tingkat pengembalian internal proyek sebesar 26,13 persen dan karena IRR > 8,75 persen maka usaha ini layak dan menguntungkan. Pada usaha peternakan UPP Darul Fallah ini memiliki periode pengembalian investasi selama lima tahun sepuluh bulan tujuh belas hari. Hasil analisis switching value diketahui bahwa usaha peternakan sapi perah UPP Darul Fallah sebesar 17,46 persen merupakan usaha yang paling sensitif terhadap perubahan jumlah produksi. Batas maksimal perubahan terhadap harga jual atau jumlah produksi pada UPP Darul Fallah masih memberikan keuntungan pada usaha peternakan sapi perah Fakultas Peternakan yaitu sebesar 25,08 persen. Kenaikan biaya operasional, tidak berpengaruh besar terhadap usaha, dalam analisis terlihat kenaikan biaya yang besar masih mendatangkan keuntungan bagi kedua usaha ini. Usaha peternakan sapi perah dalam rangka pemanfaatan limbah UPP Darul Fallah merupakan usaha dengan batas maksimal perubahan yang terkecil jika dibandingkan dengan usaha Fakultas Peternakan. Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis non finansial adalah pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos, dinilai mendatangkan keuntungan pada kedua perusahaan. Hasil analisis finansial pada pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos pada UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan dapat mendatangkan keuntungan. Jenis pengusahaan yang memberikan keuntungan paling besar adalah usaha peternakan sapi perah pada Fakultas Peternakan. Hal ini dilihat dari hasil analisis finansial yang menunjukkan bahwa NPV usaha Fakultas Peternakan>NPV UPP Darul Fallah. Namun secara finansial kedua usaha ini sangat layak untuk didesentralisasikan. Hasil analisis switching value, besarnya penurunan jumlah tidak berpengaruh besar pada kedua usaha ini, walaupun hasil menunjukkan penurunan jumlah produksi lebih berpengaruh pada usaha UPP Darul Fallah, jika dibandingkan dengan usaha Fakultas Peternakan. Kenaikan biaya operasional tidak berpengaruh besar pada kedua usaha ini, hal ini disebabkan proporsi penggunaan campuran pupuk, dan pakan ternak biayanya sangat terjangkau dan mudah didapatkan. Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu 1) Peternakan sapi perah sangat berpotensi besar dalam pengembangan energi alternatif, sehingga kedepannya perlu mengembangkan usaha ini. Usaha peternakan sapi perah tidak hanya menghasilkan output utamanya, yaitu susu, daging, anak sapi, limbahnya pun dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas dan pupuk organik (pupuk kompos) 2) Biogas merupakan program pemerintah dalam penghematan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM), sehingga keterkaitan usaha peternakan dalam pengembangan biogas sangat besar, mengingat potensi usaha ini kedepan yang sangat besar 3) Pemerintah sebaiknya memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan energi. Pengetahuan atau pemberdayaan energi alternatif perlu dilakukan, mengingat biogas dapat dihasilkan dari seluruh sampah organik, dan pengusahaan biogas ini dapat dilakukan oleh rumah tangga sendiri, tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis kelayakan pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk komposid
dc.title.alternativeStudi Kasus: UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan, IPBid
dc.typeThesisid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record