Taksonomi dan Etnomikologi Jamur Liar yang Dimanfaatkan Oleh Masyarakat Goalpara Sukabumi
Date
2024Author
Nafsahan, Hury Khastina
Putra, Ivan Permana
Khastini, Rida Oktorida
Metadata
Show full item recordAbstract
Etnomikologi merupakan cabang ilmu yang mengkaji tentang pengetahuan
masyarakat lokal di suatu wilayah mengenai pendayagunaan jamur dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu tempat yang memiliki keragaman jamur liar dan
informasi etnomikologi, tetapi belum diinventarisasi dengan baik adalah Goalpara,
Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan menyediakan data
taksonomi, mencatat informasi etnomikologi jamur liar yang
dimanfaatkan oleh masyarakat Goalpara, dan menguji potensinya sebagai agen
antibakteri Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC) penyebab
diare. Prosedur yang digunakan diantaranya pengumpulan data
etnomikologi, pengambilan sampel tubuh buah jamur, identifikasi morfologi dan
molekuler, serta uji potensi aktivitas antibakteri. Berdasarkan hasil penelitian,
terdapat 11 spesies jamur yang dimanfaatkan dan 29 jamur yang tidak dimanfaatkan
oleh masyarakat Goalpara. Sebagian besar jamur liar yang ditemukan merupakan
catatan baru untuk Indonesia. Dari 11 jamur yang dimanfatkan, sebanyak 9 spesies
dikonsumsi yakni Pleurotus giganteus, Hohenbuehelia sp., Caloboletus
xiangtoushanensis, Boletus sp., Fomitopsis sp., Microporus sp., Russula sp.,
Marasmiellus sp., dan Auricularia sp. Sementara itu, Lycoperdon sp. dan Calvatia
sp. dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Pengetahuan pendayagunaan
jamur sebagian besar dimiliki oleh para tetua di Goalpara dan sedikit dari generasi
muda. Uji potensi aktivitas antibakteri terhadap EPEC menunjukkan bahwa baik
jamur yang dimanfaatkan dan tidak dimanfaatkan secara tradisional oleh
masyarakat Goalpara memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan EPEC. Ethnomycology is a branch of science about the knowledge of local
communities in an area regarding the utilization of mushrooms in daily life. One
place with diverse wild mushrooms and ethnomycological information that has not
been well inventoried is Goalpara, Sukabumi, West Java. This study aims to provide
taxonomic data, record ethnomycological information on wild mushrooms utilized
by the Goalpara community, and test their potential as antibacterial agents of
Enteropathogenic Escherichia coli (EPEC) causing diarrhea. The procedures used
include ethnomycological data collection, mushroom sampling, morphological and
molecular identification, and potential antibacterial activity tests. Based on the
results, 11 species of mushrooms are utilized by the Goalpara community and 29
mushrooms are not. Most of the wild mushrooms found are new records for
Indonesia. About 9 mushrooms are consumed, namely Pleurotus giganteus,
Hohenbuehelia sp., Caloboletus xiangtoushanensis, Boletus sp., Fomitopsis sp.,
Microporus sp., Russula sp., Marasmiellus sp., and Auricularia sp. Meanwhile,
Lycoperdon sp. and Calvatia sp. are used as traditional medicines. The knowledge
of mushroom utilization is mostly owned by the elders in Goalpara and a little from
the younger generation. The potential antibacterial activity test against EPEC
showed that both utilized and not utilized mushrooms could inhibit the growth of
EPEC.
Collections
- UT - Biology [2111]