Optimalisasi Perekat Tapioka Dan Minyak Jelantah Pada Briket Bioarang Feses Domba Dengan Penambahan ArangTempurung Kelapa
Date
2024Author
Hakim, Akhmad Daffa
Ayuningtyas, Gilang
S, Tekad Urip Pambudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Briket bioarang merupakan salah satu produk olahan limbah peternakan. Briket bioarang yang baik memiliki kadar air yang rendah, laju pembakaran yang rendah dan nilai kalor yang tinggi. Faktor yang mempengaruhinya adalah bahan briket dan perekat yang dipakai. Bahan briket utama pada briket bioarang ini ialah feses domba yang ditambahkan arang tempurung kelapa dan Perekat yang di pakai ialah tapioka dengan diberi tambahan minyak jelantah. Penambahan arang tempurung kelapa dan minya jelantah bermaksud untuk menjadikan briket tersebut optimal dan memiliki nilai jual. Produk briket belum cukup dikenal dalam masyarakat umum dan peternak, karena produk tersebut biasa dapat ditemui pada restoran atau rumah makan mewah karena harga briket jauh lebih tinggi dibandingkan harga arang kayu atau tempurung kelapa dipasaran namun kualitas arang biasa dan briket tentunya berbeda jika dilihat dari laju pembakaran maka briket tentu lebih lama dengan abu yang tidak begitu banyak sedangkan arang biasa tentu berkebalikannya. Formulasi bahan briket menjadi kunci dalam kualitas briket bioarang. Pada formulasi bahan briket brioarang terdapat tambahan bahan yang digunakan yaitu arang tempurung kelapa dan minyak jelantah. Sehingga bahan tersebut akan meningkatkan kualitas briket bioarang feses domba dan mengurangi pemcemaran limbah feses domba dan kambing. Bioarang briquettes are one of the processed livestock waste products. Good
biocharcoal briquettes have low water content, low combustion rate and high
calorific value. Factors that influence this are the briquettes and adhesive materials
used. The main briquette ingredients in these bioarang briquettes are sheep feces
added to coconut shell charcoal and the adhesive used is tapioca with added used
cooking oil. The addition of coconut shell charcoal and used cooking oil aims to
make the briquettes optimal and have sales value. Briquette products are not well
known to the general public and livestock farmers, because these products can
usually be found in restaurants or luxury restaurants because the price of briquettes
is much higher than the price of charcoal. Wood or coconut shells are on the
market, but the quality of ordinary charcoal and briquettes is of course different if
you look at the burning rate, so briquettes certainly last longer with not as much
ash, while ordinary charcoal is of course the opposite. The formulation of briquette
materials is the key to the quality of biocharcoal briquettes. In the formulation of
brioarang briquettes, additional ingredients are used, namely coconut shell
charcoal and used cooking oil. So this material will improve the quality of sheep
feces biocharcoal briquettes and reduce pollution from sheep and goat feces waste.