Show simple item record

dc.contributor.advisorDarwati, Sri
dc.contributor.advisorSumantri, Cece
dc.contributor.advisorMurtini, Sri
dc.contributor.authorIndriyani, Nadya
dc.date.accessioned2024-07-25T06:14:37Z
dc.date.available2024-07-25T06:14:37Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154786
dc.description.abstractCalon galur ayam IPB-D2 merupakan galur betina berasal dari ayam IPB-D1 yang sudah diseleksi berdasarkan sifat ketahanan terhadap penyakit. Dalam seleksi ini, ayam IPB-D2 diidentifikasi berdasarkan beberapa parameter daya tahan tubuh seperti titer ND = 3 log 2 HI unit dikategorikan sebagai titer antibodi yang dapat memberikan perlindungan dan IgY total yang tinggi yaitu = 9,55 mg/mL. Calon galur ayam IPB-D3 merupakan calon galur jantan berasal dari ayam IPB-D1 yang memiliki pertumbuhan lebih baik, sehingga IgY totalnya lebih rendah dari ayam IPB-D2 yitu 7,5 mg/mL. Pemilihan ayam IPB-D2 dan D3 didasarkan pada beberapa parameter imunokompetensi salah satunya adalah imunoglobulin yolk (IgY). IgY merupakan antibodi yang disintesis dalam darah ditransfer ke kuning telur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perawisan sifat imunoglobulin yolk (IgY) pada ayam IPB-D2 dan IPB-D3. Penelitian ini menggunakan tetua ayam IPB-D2 dan IPB-D3. Pada ayam IPB-D2 terdiri dari 7 ekor pejantan dan 13 ekor induk, sementara pada IPB-D3 terdiri dari 9 ekor pejantan dan 27 ekor induk. Pada penelitian ini diamati juga anakan dari ayam IPB-D2 dan IPB-D3 pada umur DOC, 2 minggu, dan 27 minggu, masing-masing 39 ekor pada IPB-D2 dan 81 ekor pada IPB-D3. Selain itu, juga diamati telur ayam IPB-D2 dan IPB-D3 selama 3 periode bertelur, setiap periode bertelur terdiri dari 26 butir pada ayam IPB-D2 dan 54 butir pada IPB-D3. Pengujian total IgY serum dan kuning telur dilakukan dengan menggunakan metode Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Variabel yang diamati adalah IgY total pada serum dan kuning telur ayam IPB-D2 dan IPB-D3, performa produksi (bobot badan dan produksi telur), lalu dilakukan analisis nilai ripitabilitas (pengulangan sifat yang sama pada individu yang sama), heritabilitas (angka pewarisan sifat), serta korelasi antara IgY total dan performa produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa IgY tetua ayam IPB-D2 nyata lebih tinggi (P<0,05) dari IgY tetua IPB D3, masing-masing sebesar 10,60±1,47 mg/mL dan 9,30±2,48 mg/mL. IgY turunan ayam IPB-D2 umur 2 dan 27 minggu nyata lebih tinggi (P<0,05) dari ayam IPB-D3. Ayam IPB-D2 memiliki nilai heritabilitas IgY yang tinggi pada umur DOC (0,71) dan 27 minggu (0,63), sedangkan ayam IPB-D3 memiliki heritabilitas IgY tinggi pada saat DOC (0,66). Nilai ripitabilitas IgY dari kuning telur dan serum anak umur DOC, 2 minggu dan 27 minggu ayam IPB-D2 dan D3 menunjukkan kategori tinggi. Bobot badan ayam IPB-D3 umur 27 minggu, baik tetua maupun anak nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan ayam IPB-D2. Mortalitas ayam IPB-D3 lebih tinggi dibandingkan ayam IPB-D2. Korelasi antara sifat antibodi IgY dan performa produksi mendapatkan nilai negatif dan positif namun tidak nyata. Kesimpulannya, ayam IPB-D2 memiliki nilai IgY lebih tinggi dibandingkan ayam IPB-D3 yang diwariskan kepada keturunannya dan tidak ada hubungan antara nilai IgY dengan performa produksi.
dc.description.sponsorshipAKSI dan BIMA
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleParameter genetik IgY (imunoglobulin yolk) pada ayam IPB-D2 dan ayam IPB-D3.id
dc.title.alternativeGENETIC PARAMETERS OF IGY (IMMUNOGLOBULIN YOLK) IN IPB-D2 CHICKENS AND IPB-D3 CHICKENS
dc.typeTesis
dc.subject.keywordchicken IPB-D2id
dc.subject.keywordripitabilityid
dc.subject.keywordIgYid
dc.subject.keywordchicken IPB-D3id
dc.subject.keywordheritabilitid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record