Show simple item record

dc.contributor.advisorDarmawati, Emmy
dc.contributor.authorFadilah, Tarisa
dc.date.accessioned2024-07-19T08:57:46Z
dc.date.available2024-07-19T08:57:46Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/154359
dc.description.abstractPemanfaatan edible flower anyelir dalam beberapa tahun terakhir semakin populer di kalangan masyarakat. Kandungan air yang tinggi dalam bunga menimbulkan permasalahan karena bunga menjadi cepat rusak selama penyimpanan. Coating kitosan 0,1% terbukti mampu mempertahankan kualitas bunga anyelir selama 6 hari. Namun, penerapan edible coating cukup rumit sehingga dibutuhkan teknologi pascapanen lain yang lebih efisien. Oleh karena itu, teknologi kemasan aktif dengan bahan penyerap dapat dikembangkan pada bunga anyelir. Pada penelitian ini digunakan oxygen absorber untuk mengurangi konsentrasi O2 dalam kemasan dan silika gel untuk mengurangi H2O yang tertahan di dalam kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan kedua bahan penyerap pada kemasan bunga anyelir dan menentukan kombinasi yang terbaik. Perlakuan yang diberikan pada bunga adalah coating kitosan 0,1%, kemasan G1O1 (0,5 g silika gel dan 60 cc oxygen absorber), dan kemasan G2O2 (0,25 g silika gel dan 130 cc oxygen absorber). Hasil penelitian menunjukkan bahwa coating masih menjadi upaya terbaik untuk menjaga mutu bunga hingga hari ke-8 dengan nilai kadar air, susut bobot, nilai L, dan °hue selama penyimpanan sebesar 81,73%; 14,47%; 18,12; dan 12,64. Sementara itu, kemasan G1O1 merupakan perlakuan kemasan aktif terbaik dimana dapat mempertahankan kadar air, susut bobot, nilai L, dan °hue bunga sebesar 81,14%; 22,50%; 17,35; dan 14,40. Sebagai pembanding, nilai masing-masing parameter mutu pada kontrol pada akhir penyimpanan (8 hari) adalah 79,12%; 25,65%; 16,30; dan 9,26.
dc.description.abstractThe utilization of carnation as edible flower has been gaining popularity, but their high water content causes them to deteriorate quickly during storage. Previous research has shown that coating with 0,1% chitosan can maintain their quality for up to 6 days. However, the application of edible coatings is complex, so alternative postharvest technologies are needed. This study explores the use of active packaging technology with absorbent materials for carnation flowers. Oxygen absorbers were used to reduce oxygen concentration in the packaging, while silica gel was used to reduce water retention. The study aimed to determine the best composition of absorbent materials for the packaging. The treatments given to the flowers were coating with 0,1% chitosan, G1O1 packaging (0,5 g silica gel and 60 cc oxygen absorber), and G2O2 packaging (0,25 g silica gel and 130 cc oxygen absorber). The results showed that coating was still the most effective method for maintaining flower quality up to 8 days with values of moisture content, weight loss, L-value, and °hue during storage of 81,73%; 14,47%; 18,12; and 12,64. Meanwhile, G1O1 packaging is the best active packaging treatment which can maintain the moisture content, weight loss, L-value, and °hue of flowers by 81,14%; 22,50%; 17,35; and 14,40. For comparison, the values of each quality parameter in the control at the end of storage (8 days) were 79,12%; 25,65%; 16,30; and 9,26.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePenerapan Teknologi Kemasan Aktif untuk Memperpanjang Umur Simpan Bunga Anyelir (Dianthus caryophyllus L.)id
dc.title.alternativeImplementation of Active Packaging Technology to Extend The Shelf Life of Carnation Flowers (Dianthus Caryophyllus L.)
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordActive packagingid
dc.subject.keywordcarnationid
dc.subject.keywordedible flowerid
dc.subject.keywordoxygen absorberid
dc.subject.keywordsilica gelid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record