Uji Kinerja Kiln Tipe Drum untuk Pengarangan Tongkol Jagung (Zea mays)
Abstract
Jagung (Zea mays) adalah komoditas penting di Indonesia, terutama untuk
pakan ternak (sekitar 65%) serta bahan baku industri lainnya. Salah satu komponen
jagung yang kurang dimanfaatkan adalah tongkolnya. Tongkol jagung memiliki
kandungan selulosa dan hemiselulosa yang tinggi sehingga berpotensi untuk dapat
dimanfaatkan menjadi arang. Selain sebagai bahan bakar, arang tongkol jagung
juga dapat dibuat menjadi arang aktif yang berguna dalam berbagai industri. Proses
produksi arang menggunakan teknologi pirolisis primer, dimana bahan dipanaskan
pada suhu tinggi dengan udara minimal sehingga komponennya terurai, salah
satunya adalah karbon (arang). Ada dua jenis alat produksi arang, yaitu kiln dan
retort. Firmansyah (2017) telah merancang kiln tipe drum untuk pengarangan kulit
durian dengan kinerja yang baik, yaitu menghasilkan rendemen 25% arang dengan
kualitas sesuai SNI. Kegiatan pengarangan kulit durian hanya bisa dilakukan pada
musim durian saja, sehingga pemanfaatan kiln kurang optimum. Agar pemanfaatan
kiln tersebut optimum, perlu diuji penggunaannya untuk komoditas lain. Hasil
pengujian menggunakan tongkol jagung dengan 2 ukuran yang berbeda, masingmasing 3 kali percobaan, diperoleh hasil rata-rata rendemen sebesar 28% pada
rentang suhu pengarangan 160 – 360 °C. Kinerja terbaik kiln diperoleh dari
pengarangan tongkol jagung ukuran kecil dengan kapasitas 10,1 kg dan suhu
pengarangan rata-rata 332,73 °C serta waktu pengarangan 105 menit, menghasilkan
25% rendemen arang yang memenuhi kriteria SNI 06-3730-1995 dan SNI 01-6235-
2000, yaitu kadar air 6,23%, kadar abu 5,01% dan kadar karbon 77,65% dengan
nilai kalor 6882 kal/g atau 28,81MJ/kg.