Show simple item record

dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.authorRamadhani, Silvi
dc.date.accessioned2024-07-16T03:59:36Z
dc.date.available2024-07-16T03:59:36Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/153764
dc.description.abstractUsahatani tomat di Kecamatan Lembang Jaya menggunakan pola tanam monokultur dan polikultur. Kedua pola tanam ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dan dapat memberikan pendapatan yang besar jika dilakukan dengan teknik yang benar. Tujuan penelitian adalah menganalisis struktur biaya, penerimaan, pendapatan, dan efisiensi biaya berdasarkan R/C ratio pada usahatani tomat di Kecamatan Lembang Jaya berdasarkan pola tanam monokultur dan polikultur. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada 45 petani pola tanam monokultur dan 10 petani pola tanam polikultur. Teknik dalam penentuan sampel adalah purposive sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis pendapatan usahatani, R/C ratio dan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan pola tanam polikultur memberikan pendapatan dan keuntungan usahatani tomat lebih besar daripada pendapatan usahatani tomat dengan pola tanam monokultur. Pendapatan atas biaya total usahatani tomat dengan pola tanam monokultur dan polikultur berturut-turut yaitu sebesar Rp19.428.618,14/ha dan Rp108.243.850,56/ha. Nilai R/C atas biaya total pada pola tanam monokultur dan polikultur berturut-turut yaitu sebesar 1,21/ha dan 2,02/ha.
dc.description.abstractTomato farming in Lembang Jaya sub-district uses monoculture and polyculture cropping patterns. These two cropping patterns have their own advantages and disadvantages and can provide a large income if done with the right techniques. The research objective was to analyze the cost structure, revenue, income, and cost efficiency based on the R/C ratio on tomato farming in Lembang Jaya District based on monoculture and polyculture cropping patterns. Data collection techniques were carried out by interviewing 45 farmers of monoculture cropping patterns and 10 farmers of polyculture cropping patterns. The technique in determining the sample is purposive sampling. The analysis method used is the analysis of farm income, R / C ratio and mean difference test. The results showed that the polyculture cropping pattern provided greater income and profit of tomato farming than the income of tomato farming with monoculture cropping pattern. Income over total costs of tomato farming with monoculture and polyculture planting patterns respectively amounted to Rp19,428,618.14/ha and Rp108,243,850.56/ha. The R/C value of total costs in monoculture and polyculture planting patterns are 1.21/ha and 2.02/ha, respectively.
dc.description.sponsorship
dc.language.isoid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePendapatan Usahatani Tomat Berdasarkan Pola Tanam di Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solokid
dc.title.alternativeTomato Farming Income Based on Planting Patterns in Lembang Jaya District, Solok Regency
dc.typeSkripsi
dc.subject.keywordfarm incomeid
dc.subject.keywordmonocultureid
dc.subject.keywordpolycultureid
dc.subject.keywordR/C ratioid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record