Produksi Telur Ayam Fungsional Tinggi Asam Laurat Melalui Pemberian Maggot Black Soldier Fly Sebagai Bahan Pakan
Abstract
Kebutuhan pangan asal hewani semakin meningkat setiap tahunnya, khususnya sumber pangan yang memiliki kandungan senyawa organik yang baik untuk kesehatan. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif yang terus mengalami peningkatan, menurut data kementrian kesehatan RI, dari 5 tahun terakhir mengalami peningkatan hingga 8,1 %. Industri perunggasan masih menghadapi berbagai kendala, antara lain masalah bahan baku pakan yang masih bergantung pada impor. Oleh karena itu, diperlukan upaya pemanfaatan sumber pakan alternatif yang juga memiliki aktivitas antibakteri dan imunomodulator untuk meningkatkan kualitas produk dan menjadikan sebagai pangan fungsional. Larva Black Soldier Fly/BSF (Hermetia illucens) umur 15 hari memiliki kandungan protein kasar 36,6 %. Larva BSF juga kaya akan peptida antimikroba dan memiliki kandungan asam laurat yang tinggi (49,18 %) yang juga dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh subtitusi bungkil kedelai dengan maggot BSF terhadap performa produksi, kualitas telur, serta status kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan protein maggot BSF atau larva Hermetia illucens sebagai subtitusi protein bungkil kedelai dalam ransum untuk menghasilkan telur ayam fungsional tinggi asam laurat, dan menghasilkan performa produksi telur yang baik. Desain percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan, lima ulangan dan masing - masing ulangan terdiri atas 10 ekor ayam Lohmann. Pakan perlakuan yang digunakan yaitu P0 (0 % maggot BSF), P1 (6,5 % maggot BSF, menggantikan 30 % bungkil kedelai) dan P2 (13 % maggot BSF, menggantikan 60 % bunkil kedelai). Peubah yang digunakan dalam penelitian ini adalah performa, kualitas fisik telut, kualitas kimia telur dan profil darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi bungkil kedelai oleh maggot BSF dapat meningkatkan nilai konsumsi pakan, nilai HDP, nilai produksi masa telur, konversi ransum, bobot putih telur, kandungan asam laurat kuning telur, jumlah hemaktokrit, hemoglobin, dan dapat menurunkan nilai Haugh unit (HU) dan limfosit. Namun penurunan nilai HU yang terjadi tetap menghasilkan nilai HU yang masih memenuhi standar kualitas AA menurut United States Department of Agriculture (USDA 2000). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian maggot BSF dengan taraf 13 % dapat digunakan sebagai pakan alternatif pengganti 60 % protein bungkil kedelai dalam ransum ayam petelur dan berpotensi menghasilkan telur fungsional.
Collections
- MT - Animal Science [1206]