Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryahadi
dc.contributor.advisorWiryawan, Komang Gede
dc.contributor.authorNiswati, Za'Imatun
dc.date.accessioned2024-05-31T07:35:12Z
dc.date.available2024-05-31T07:35:12Z
dc.date.issued1995
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152625
dc.description.abstractTernak ruminansia mempunyai alat pencernaan yang unik yaitu retikulo-rumen. Rumen dan retikulum merupakan alat pencernaan fermentatif yang dihuni oleh mikroba (bakteri, protozoa dan fungi). Didalam rumen zat-zat makanan akan disederhanakan mela- lui fermentasi mikroba menjadi produk yang mudah dimanfaatkan induk semang. Adanya sifat khas pada anatomi dan kondisi fisiologis rumen maka usaha-usaha peningkatan pro- duktivitas ternak ruminansia banyak ditujukan pada metabolisme dalam alat pencernaan tersebut. Mikroba memiliki peran penting dalam proses metabolisme di dalam rumen. Peningkatan populasi mikroba rumen dapat didekati dari segi genetik dan ekosistem (kecukupan pasokan nutrien). Manipulasi pakan secara makro dapat dilakukan dengan cara menetapkan proporsi antara hijauan dan konsentrat dan penetapan sumber protein yang perlu diproteksi. Sedangkan secara mikro dapat dilakukan dengan penetapan perlu tidaknya penambahan additive seperti asam amino, mineral, vitamin dll. Tujuan penelitian ini adalah (1) menemukan bakteri rumen yang bersifat amilolitik, (2) mengamati karakteristik pertumbuhan bakteri amilolitik rumen sapi dan kerbau, dan (3) mengetahui pengaruh penambahan additive terhadap peningkatan populasi Veillonella sp dan Streptococcus bovis. Penelitian dimulai dari tanggal 15 Februari sampai dengan 4 Mei 1995. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap percobaan. Percobaan pertama adalah mengi- solasi bakteri amilolitik dengan Teknik Isolasi Selektif. Percobaan kedua adalah menghi- tung populasi bakteri rumen dengan menggunakan "double beam spektrophotometer" dengan mengukur turbiditas (kekeruhan) media kultur dan waktu inkubasi 0, 1, 1, 2, 2½, 3, 32, 4 jam. Analisis regresi dilakukan untuk menghitung laju pertumbuhan dan waktu penggandaan. Percobaan ketiga adalah melakukan manipulasi nutrien pada Veillo- nella sp dan Streptococcus bovis dengan menambahkan buffer, asam amino, ekstrak daun dan probiotik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan tiga ulangan. Bakteri amilolitik dari rumen sapi dan kerbau yang mampu tumbuh pada media pati (amilum) adalah Streptococcus bovis, Veillonella sp, Ruminococcus bromii dan Prevotella ruminicola subsp brevis. Streptococcus bovis dan Veillonella sp pertumbuhannya cepat dengan waktu penggandaan antara 21-28 menit. Bakteri yang memiliki pertumbuhan paling lambat yaitu Prevotella ruminicola subsp brevis dan Ruminococcus bromii dengan waktu penggandaan berturut-turut 52 dan 39 menit. Manipulasi nutrien berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap populasi Veillo- nella sp dan Streptococcus bovis. Populasi Veillonella sp meningkat dengan penambahan asam amino valin, ekstrak daun gamal dan Saccharomyces cerevisiae. Populasi Strepto- coccus bovis meningkat dengan penambahan ekstrak daun singkong, daun gamal dan Sac- charomyces cerevisiae. Sementara penambahan buffer (Na, CO, dan NaHCO₂) sangat nya- ta (P<0,01) meningkatkan pH kultur Veillonella sp dan Streptococcus bovis dibandingkan dengan kontrol….id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutrition feed Technologyid
dc.subject.ddcCatlleid
dc.titleKarakteristik pertumbuhan dan manipulasi aktivitas amilolitik bakteri rumen sapi dan kerbauid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record