Konsumsi dan kecernaan energi pakan substitusi bungkil kedelai dengan ampas teh (camellia sinensis) pada ternak kelinci betina lepas sapih
View/ Open
Date
2003Author
Limbong, Andri Pandapotan
Pratas, Rachjan G.
Khotijah, Lilis
Metadata
Show full item recordAbstract
Ketersediaan bahan pakan yang dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak sepanjang tahun, berkualitas baik dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia serta bernilai ekonomis merupakan target utama dan sekaligus harapan bagi dunia peternakan untuk mencapai tingkat produksi dan keuntungan yang optimal. Ampas teh sangat berpotensi sebagai bahan baku pakan kelinci, selain memiliki kandungan protein yang tinggi, ketersediaannya cukup banyak sepanjang tahun.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bungkil kedelai yang disubstitusi dengan ampas teh dan bahan konsentrat lainnya terhadap konsumsi energi bruto, energi feses, koefisien cerna energi dan energi tercerna semu pada kelinci persilangan lepas sapih.
Penelitian ini menggunakan 16 ekor kelinci betina lepas sapih dengan bobot badan rata-rata 612±89 gram bertempat di Cimande-Kabupaten Bogor pada Bulan Juni sampai Agustus 2002.
Perlakuan yang diberikan adalah: AT, 45% bungkil kedelai + 0% ampas teh ditambah dengan 26% jagung, 2% tepung terigu, 20% dedak padi, 5% molases; 0,5% minyak sayur, 1% premix dan 0,5% CaCO3, AT15 30% bungkil kedelai + 15% ampas teh ditambah dengan 26% jagung, 2% tepung terigu, 20% dedak padi, 5% molases; 0,5% minyak sayur, 1% premix dan 0,5% CaCO3, AT30 15% bungkil kedelai + 30% ampas teh ditambah dengan 26% jagung, 2% tepung terigu, 20% dedak padi, 5% molases; 0,5% minyak sayur, 1% premix dan 0,5% CaCO3, dan AT450% bungkil kedelai + 45% ampas teh ditambah dengan 26% jagung, 2% tepung terigu, 20% dedak padi, 5% molases; 0,5% minyak sayur, 1% premix dan 0.5% CaCO3.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan empat ulangan. Data yang diperoleh dihitung dengan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan Uji Kontras Ortogonal (Steel and Torrie, 1993).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan konsumsi energi bruto pada kisaran 227-271 kkal/kg BB0.75, kisaran energi feses antara 59-89 kkal/kg BB0.75, kisaran energi tercerna semu antara 140-191 kkal/kg BBº75, sedangkan kisaran koefisien cerna energi antara 62-77%. Berdasarkan nilai konsumsi dan kecernaan energi yang dihasilkan, ransum AT15 dengan kandungan ampas teh 15% dan bungkil kedelai 30% adalah yang paling baik pengaruhnya pada ternak kelinci betina persilangan lepas sapih….