Pemupukan nitrogen dan interval pemotongan terhadap peningkatan produktivitas rumput lamuran (Polytrias maura)
View/ Open
Date
1997Author
Nastiti, Dyah Ayu Werdi
Abdullah, Luki
Jayadi, Sudarsono
Metadata
Show full item recordAbstract
Pada peternakan rakyat di Indonesia hijauan yang diberikan kepada ternak sebagian besar adalah rumput alam. Oleh karena itu rumput alam merupakan sumber makanan ternak utama. Perlakuan agronomis seperti pemupukan maupun manajemen penanaman lainnya diharapkan dapat mengoptimalkan potensi genetikanya dan memelihara kelestarian serta menambah kekayaan plasma nutfah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh perlakuan agronomis yaitu pemupukan nitrogen dan interval pemotongan terhadap rumput Lamuran (Polytrias amaura); (2) mengoptimalkan potensi genetik Polytrias amaura dalam hal produksi biomasa; (3) meningkatkan produktivitas Polytrias amaura dan meningkatkan nisbah protein/serat kasar serta (4) upaya domestikasi Polytrias amaura.
Penelitian dilakukan di Rumah Kaca Laboratorium Agrostologi, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dari bulan Maret-Agustus 1997. Tanaman yang digunakan yaitu rumput alam Polytrias amaura yang ditanam di dalam pot masing- masing dua pols/pot sebanyak 48 pot. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pupuk nitrogen dengan dosis 0, 75, 225 dan 450 kg N/ha dan interval pemotongan setiap 30, 40 dan 60 hari.
Parameter yang diukur adalah pertambahan tinggi vertikal, rataan berat kering, total berat kering, berat kering akar, kadar bahan organik, kadar protein kasar dan kadar serat kasar. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4X3 dengan empat ulangan. Hasilnya diuji dengan Analisis Ragam dan uji lanjut menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).
Penelitian ini memberikan hasil bahwa pemupukan nitrogen berpengaruh terhadap pertambahan tinggi vertikal, rataan berat kering, total berat kering, kadar bahan organik, kadar protein kasar dan kadar serat kasar. Interval pemotongan berpengaruh terhadap rataan berat kering, total berat kering dan kadar protein kasar. Interaksi antara kedua faktor hanya berpengaruh terhadap rataan berat kering. Apabila interval pemotongan diperlambat tanaman cenderung menjadi responsif terhadap perlakuan nitrogen dibandingkan dengan interval pemotongan yang cepat.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu untuk interval pemotongan yang cepat (30 dan 40 hari) tidak perlu diberikan pemupukan nitrogen karena tidak efektif, sedangkan untuk interval pemotongan 60 hari dapat dipupuk nitrogen dengan dosis 75 kg N/ha yang merupakan kondisi yang optimum untuk rumput Lamuran