Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryahadi
dc.contributor.advisorTjakradidjaja, Anita S.
dc.contributor.authorRachmayanti, Ratu Erma
dc.date.accessioned2024-05-31T03:28:39Z
dc.date.available2024-05-31T03:28:39Z
dc.date.issued1994
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/152560
dc.description.abstractMeningkatnya populasi ternak di wilayah padat penduduk menimbulkan masalah serius dalam penyediaan pakan, karena peningkatan populasi ternak identik dengan peningkatan kebutuhan pakan. Pemanfaatan hasil ikutan dari tanaman coklat (Theobroma cacao L.), kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacquin) dan padi (Oryza sativa) sebagai pakan ternak ruminansia, merupakan suatu alternatif untuk penanggulangan limbah di daerah industri dan untuk mengatasi keterbatasan pakan di daerah padat penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kelayakan tekhnis ransum yang berbahan dasar kulit buah coklat, serat sawit dan jerami padi sebagai pakan sapi yang dikombinasikan dengan leguminosa pohon berdasarkan uji fisik hijauan dan kecernaan dengan metode koleksi total. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium dan kandang sapi Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, sejak Oktober 1993 sampai dengan Januari 1994. Bahan makanan penyusun ransum adalah kulit buah coklat, serat sawit dan jerami padi sebagai hijauan sumber serat, gamal dan kaliandra sebagai hijauan sumber protein. Kelima hijauan tersebut diuji fisik di laboratorium yaitu berupa sifat daya apung partikel hijauan dan daya serap air. Ternak yang digunakan sebanyak enam ekor anak sapi perah, diberi enam macam ransum perlakuan dalam bentuk ransum pelet komplit yaitu ransum A (40% kulit buah coklat dan 20% gamal), ransum B (40% kulit buah coklat dan 20% kaliandra), ransum C (35% serat sawit dan 20% gamal), ransum D (35% serat sawit dan 20% kaliandra), ransum E (39% jerami padi dan 20% gamal) dan ransum F (38% jerami padi dan 20% kaliandra). Sampel ransum dan feces dianalisis dengan analisa proksimat. Rancangan yang digunakan adalah Bujur Sangkar Latin Tak Lengkap 6x4 pola faktorial 3 x 2. Faktor A adalah hijauan sumber serat dan faktor B adalah hijauan sumber protein. Data dianalisa dengan analisis sidik ragam dan mengguna- kan uji kontras ortogonal metode Least Sqare dengan program perangkat lunak komputer SYSTAT release 3.0 (Wilkinson, 1986) untuk mengetahui beda nyata antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya apung dan waktu penyerapan air dari masing-masing hijauan berbeda. Diantara hijauan sumber serat, jerami padi mempunyai daya apung yang paling tinggi dan lebih lama menyerap air. Diantara gamal dan kaliandra, daya apung gamal lebih tinggi daripada kaliandra dan lebih cepat menyerap air. Berdasarkan uji lanjut, ransum-ransum yang disuplementasi dengan kaliandra dapat meningkatkan konsumsi bahan organik dan konsumsi energi (P<0,05) wala- pun tidak berbeda nyata dalam konsumi bahan keringnya. Untuk kecernaan zat makanan ransum analisis sidik ragam menunjukkan hasil yang tidak nyata, dengan demikian kulit buah coklat dan serat sawit dapat digunakan sebagai pengganti hijauan makanan ternak disamping jerami padi yang sudah umum digunakan. Ransum yang berbahan dasar kulit buah coklat dan serat sawit ini belum dapat menunjang pertambahan bobot badan yang diharapkan, oleh karena itu perlu adanya pengolahan fisik, kimia atau biologis terhadap kedua bahan itu untuk meningkatkan manfaatnya dalam produksi ternak. Disamping itu jerami padi yang disuplemantasi dengan gamal menghasilkan pertambahan bobot badan yang paling tinggi dan efisien.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNutrition feed Technologyid
dc.subject.ddcCatlleid
dc.titlePemanfaatan kulit buah coklat, serat sawit dan jerami padi sebagai sumber serat kasar dalam ransum pelet komplit pada sapi (In-Vivo)id
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record