Pengaruh tingkat pemberian lisin terhadap performans ayam broiler dengan galur dan jenis kelamin berbeda
View/ Open
Date
1994Author
Mulyati, Tuti Sri
Ahmad, Baihaqi H.
Zainuddin, Desmayati
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu, yaitu mulai bulan Oktober sampai bulan Nopember 1992 di kandang Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa galur ayam broiler terhadap berbagai tingkat kandungan asam amino lisin dalam ransum di daerah tropis, dengan mengetahui pertumbuhan dan efisiensi makanan. Disamping itu, dengan penelitian ini diharapkan pula dapat memberikan informasi yang bisa meningkatkan efisiensi pemberian asam amino lisin di daerah tropis pada beberapa galur ayam broiler. Ayam yang dipergunakan berumur 1 hari (DOC) dan seluruhnya berjumlah 640 ekor dari 4 galur ayam broiler, yaitu galur Bromo (G₁), galur Ross (G2), galur Indian River (G3) dan galur Lohmann (G4). Masing-masing galur sebanyak 160 ekor yang terdiri dari 80 ekor ayam jantan dan 80 ekor ayam betina. Setiap kandang berisi delapan ekor ayam. Ayam-ayam tersebut dipelihara dalam kandang baterai sebanyak 80 kandang.
Dalam Penelitian digunakan lima level perlakuan ransum dengan tingkat kandungan lisin dalam ransum yang berbeda, yaitu ransum 1 (R1) dengan kandungan lisin 0,94%, R2 (1,04%L), R3 (1,14%L), R4 (1,24%L) dan R5 (1,34%L). Setiap level perlakuan ini disusun secara iso energi (3.000 kkal/kg untuk ransum starter dan finisher) dan iso protein (21% untuk ransum starter dan 19% untuk finisher).
Selama penelitian ayam-ayam dipisahkan menurut galur dan jenis kelamin, dengan lima tingkat (level) kandungan lisin dalam ransum. Adapun peubah yang diukur meliputi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan mortalitas.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 4x5x2. Faktor galur (G) terdiri dari 4 taraf yaitu G1, G2, G3 dan G4 Faktor ransum (R) terdiri dari 5 taraf yaitu R1, R2, R3, R4 dan R5. Faktor jenis kelamin terdiri dari dua taraf yaitu jantan (J) dan betina (B).