Pengaruh kandungan air dan ukuran partikel terhadap perubahan sifat fisik pakan lokal sumber protein : The influence of moisture content and partide size on physical properties of local feed protein source
Abstract
Perubahan perilaku sifat fisik pakan sangat dipengaruhi oleh kandungan air dan ukuran partikel. Perubahan tersebut sangat mempengaruhi efisiensi proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan pakan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perubahan sifat fisik pakan lokal sumber protein hewani dan nabati pada kandungan air dan ukuran partikel yang berbeda.
Bahan yang digunakan terdiri dari tepung darah, tepung kepala udang, meat bone meal (MBM), tepung bulu, tepung ikan, bungkil sawit, bungkil kelapa, bungkil biji kapuk, bungkil kedelai dan bungkil biji karet. Sumber protein nabati dibagi menjadi 3 kelompok yaitu awal, sedang dan halus berdasarkan ukuran screen mesin penggilingan, kemudian pada setiap ukuran partikel dilakukan penyesuaian kandungan air (awal, tinggi dan rendah). Setelah itu dilakukan pengukuran berat jenis, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, sudut tumpukan, daya ambang dan faktor higroskopis. Data hasil pengamataan dianalisa dengan menggunakan analisa keragaman (analysis of variance) dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan RAL faktorial 3 x 3.
Kandungan air dan ukuran partikel memberikan tingkat pengaruh yang berbeda terhadap perubahan nilai sifat fisik. Jenis bahan berbeda akan memberikan nilai sifat fisik yang berbeda. Perubahan kandungan air dan ukuran partikel meyebabkan nilai kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan dan faktor higroskopis bervariasi. Peningkatan kandungan air meningkatkan nilai sudut tumpukan tetapi menurunkan daya ambang. Pengecilan ukuran partikel meningkatkan sudut tumpukan dan daya ambang, akan tetapi perubahan kandungan air dan ukuran partikel tidak menunjukkan pola pengaruh tertentu terhadap berat jenis.
Kerapatan pemadatan tumpukan dan sudut tumpukan, menunjukkan nilai tertinggi pada saat kandungan air tinggi dengan ukuran partikel halus, sebaliknya pada kondisi tersebut nilai faktor higroskopis menurun. Daya ambang meningkat dengan semakin kecilnya ukuran partikel dan semakin rendahnya kandungan air.
Penanganan bahan perlu didasarkan pada sifat fisik bahan secara individu bukan berdasarkan fungsinya di dalam ransum. Agar penanganan bahan menjadi lebih efisien perubahan kandungan air dan ukuran partikel perlu diperhatikan, sebab kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi sifat fisik pakan.